- IG @indahpermatas
VIVA – Indah Permatasari menjadi salah satu pemain di Film Akad. Ia mengaku langsung setuju saat ditawari akting dalam film tersebut. Hal ini karena Indah sempat menitikkan air mata saat membaca skrip film tersebut.
"Aku sih pertama lihat skrip dan sutradaranya siapa, pas baca skripnya aku sempet nangis sih di endingnya, karena menurut aku haru banget. Akhirnya ketemu sama Kevin, mas Reka langsung syuting deh," kata Indah Permatasari saat ditemui di Epicentrum, Jakarta, baru-baru ini.
Selain itu, Indah juga mengaku memiliki kemiripan karakternya di film Akad dengan pengalaman hidupnya. Tak heran, ia sampai menitikkan air mata lantaran merasakan perasaan serupa dengan karakter yang ia dalami di film.
Indah Permatasari
- IG @indahpermatas
"Kalau aku sih hampir mirip yaa, karena beberapa aspek emang aku banget sih. Dia sayang sama keluarganya, mengutamakan keluarga," ujarnya.
Film Akad terinspirasi dari lagu ciptaan Mohammad Istiqamah Djamad (Mas Is). Film itu tayang di bioskop Tanah Air mulai 3 Februari 2022.
Alasan dipilihnya lagu Akad sebagai ide cerita dan original soundtrack untuk film adalah karena popularitas lagu tersebut yang telah ditonton lebih dari 132 juta kali di kanal YouTube. Akad juga menjadi salah satu lagu yang di-cover terbanyak, lebih dari 75 ribu video dengan lebih dari 200 juta views di YouTube.
Secara garis besar, film Akad berkisah tentang Pak Abdi (Mathias Muchus), seorang supir taxi online, menginginkan anaknya Indira (Indah Permatasari) untuk bisa segera bertemu jodohnya dan menikah. Indira adalah wanita mandiri yang merasa tidak perlu menikah dalam hidupnya. Indira merasa belum penting membangun rumah tangga sendiri karena dia tidak mau merasakan kesedihan seperti yang diarasakan ketika ibunya meninggal meninggalkan ayahnya.
Indah Permatasari
- IG @indahpermatas
Dion (Kevin Julio) adalah seorang konsultan ahli konservasi alam yang bekerja di Lombok. Semasa kecil dia tinggal di Jakarta, kemudian dia dan keluarganya pindah ke Lombok untuk mengurus tanah dan kebun milik mendiang ayahnya.
Dion sedang mengerjakan proyek konservasi alam Mandalika, dan dia harus kembali ke Jakarta untuk mengerjakan beberapa pekerjaan administrasinya. Indira dan Dion akan bertemu dalam suasana yang tidak tepat tapi semesta menentukan berbeda.
