- Warner Bros.
VIVA Showbiz – Aktor Joaquin Phoenix akan kembali memerankan Joker dalam sekuel film thriller yang akan tayang di bioskop pada 4 Oktober 2024, kata juru bicara distributor film Warner Bros, Rabu, 3 Agustus 2022.
Film "Joker: Folie a Deux" yang diangkat dari tokoh penjahat dari komik ternama ini merupakan kelanjutan dari film tahun 2019, di mana Phoenix mendapat penghargaan aktor terbaik Oscar seperti dikutip dari Reuters pada Kamis.
Film tahun 2019 yang mendapat nominasi film terbaik Oscar disutradarai dan diproduksi Todd Phillips, yang menulis skenarionya bersama Scott Silver.
Film Joker dibintangi oleh Joaquin Phoenix
- Warner Bros.
"Joker" mengisahkan kondisi psikologis sang protagonis, Arthur Fleck yang ingin menjadi komedian tapi hanya bisa jadi badut pesta tak lucu, dan tekanan sosial yang mengubahkan dari seorang penyendiri menjadi pembunuh berdarah dingin yang menginspirasi gelombang kejahatan di kota fiksi Gotham.
Film Joker dibintangi oleh Joaquin Phoenix
- Warner Bros.
Belum ada detail informasi lain tentang sekuel, tapi Variety mengabarkan produksi baru ini akan jadi musikal yang dibintangi juga oleh Lady Gaga sebagai Harley Quinn.
Phoenix, dikenal karena kerap memerankan tokoh dengan masalah emosional, dipuji karena berhasil menampilkan performa yang menyeramkan tapi berkesan.
Dia adalah aktor pemeran Joker kedua yang meraih Academy Award, mengikuti jejak Heath Ledger, yang mendapat penghargaan aktor pendukung terbaik Oscar berkat aktingnya di film "The Dark Knight" pada 2008.
Film Joker dibintangi oleh Joaquin Phoenix
- Warner Bros.
Sebelumnya, sutradara Todd Phillips mengonfirmasi bahwa sekuel fim Joker sedang dalam proses pembuatan. Phillips mengunggah foto naskah sekuel di Instagramnya pada Rabu, 8 Juni 2022.
Ada dua foto dalam unggahan itu, foto pertama menunjukkan sebuah naskah dengan sampul berwarna merah. Dalam naskah tersebut tertulis judul terbaru untuk sekuel film Joker yang diberi judul Joker: Folie a Deux.
Dalam bahasa Prancis, Folie a Deux berarti kegilaan bersama. Tetapi, dikutip dari Variety, istilah itu digunakan untuk menggambarkan gangguan delusi yang dialami oleh orang terdekat.
