Mendikbudristek Nadiem Hadir di Cannes Film Festival, Siap Danai Produksi Film Lintas Negara

Mendikbudristek Nadiem Makarim
Sumber :
  • YouTube

VIVA Showbiz – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim hadir di Cannes Film Festival 2023, Prancis, untuk mendukung sejumlah film Indonesia yang tayang pada festival film terbesar tersebut. Dalam kunjungan kerjanya, Mendikbudristek juga menyatakan kesiapan pelaksanaan program pendanaan padanan atau matching fund.

Jika Pramuka Dihapus, Nilai Kenegarawanan Generasi Muda Bisa Terkikis

Skema pendanaan ini mendorong lebih banyak kolaborasi dan ko-produksi film antara sineas dalam negeri dan sineas internasional. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Skema yang bersumber dari Dana Indonesiana (dana abadi kebudayaan) ini diperkenalkan lebih jauh kepada masyarakat internasional di Cannes.

DPR Desak Menteri Nadiem Buat Pernyataan Terbuka Soal Pramuka

“Dalam lima tahun terakhir, banyak proyek film Indonesia yang mendapatkan dukungan pendanaan dari dunia Internasional. Kami tahu banyak film Indonesia yang memiliki potensi dan peluang di pasar global,” ungkap Mendikbudristek, Nadiem Makarim dalam keterangannya, Senin 22 Mei 2023.

Menteri Nadiem Tegaskan Pramuka Tidak Dihapus malahan Wajib

“Matching-fund ini bertujuan meningkatkan dan memperkuat kerjasama lintas negara yang diinisiasi oleh sineas Indonesia sehingga film karya Indonesia bisa semakin mendunia,” tambahnya.

“Kami memutuskan untuk lebih berfokus menciptakan skema ko-produksi, kesempatan yang dibuat untuk para sineas, penulis naskah, dan tim produksi,” ujar Nadiem.

“Kami memiliki hipotesis apabila kita bisa memperkuat kerja sama ko-produksi dengan tim Internasional, pembangunan skill pelaku perfilman Indonesia akan semakin cepat, dan itu yang kami rasa diperlukan,” jelas Mendikbudristek.

Kehadiran Menteri Nadiem di Cannes Film Festival juga bertujuan untuk mengantar karya film dari delegasi Indonesia. Film “Tiger Stripes” adalah film yang ikut berkompetisi dalam Semaine de la Critique Cannes 2023.

Film ini adalah proyek ko-produksi yang melibatkan delapan negara dalam produksinya.

“Tiger Stripes” adalah film produksi Malaysia yang disutradarai oleh Amanda Nell Eu dan diproduseri oleh Yulia Evina Bhara dari rumah produksi KawanKawan Media Indonesia.

Pemutaran film "Tiger Stripes” dihadiri oleh 500 penonton dari berbagai negara.

Selain film “Tiger Stripes”, film “Basri & Salma in A Never-Ending Comedy” film pendek Indonesia terseleksi pada kompetisi utama Cannes Film Festival.

Film berjudul “Basri and Salma in A Never-Ending Comedy" karya sutradara Khozy Rizal & Produser John Badalu ini juga menjadi film pertama Indonesia yang terseleksi pada kompetisi utama.

Selain Mendikbudristek Nadiem Makarim, terdapat lebih dari 30 orang yang tergabung dalam Delegasi Indonesia dalam Cannes Film Festival 2023. Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid dan aktor Reza Rahadian turut ambil bagian dalam delegasi terdiri atas berbagai tokoh yang memiliki peran dalam industri perfilman Indonesia.

Delegasi Indonesia juga berisi pihak-pihak dari Festival Film Indonesia (FFI), Jakarta Film Week dan Jogja NETPAC Asian Film Festival (JAFF) serta Badan Perfilman Indonesia (BPI) akan mengikuti serangkaian program di Cannes, untuk membuka peluang kerja sama yang bertujuan memajukan perfilman Indonesia.

Cannes Film Festival adalah festival film skala Internasional yang dilaksanakan di kota Cannes, Perancis. Festival ini telah berlangsung selama lebih dari 75 tahun, sejak 1946.

Festival ini menjadi salah satu festival paling bergengsi bagi sineas dari seluruh dunia. Perwakilan film Indonesia yang menyambangi Cannes Film Festival sudah berlangsung sejak dekade 1980-an.

Diawali dengan film “Tjut Nya’ Dhien” (Cannes Film Festival 1989), “Daun di Atas Bantal” (Cannes Film Festival 1998), “Kara Anak Sebatang Pohon“ (Cannes Film Festival 2005), “Serambi” (Cannes Film Festival 2006), “The Fox Exploits The Tiger’s Might” (Cannes Film Festival 2015), “In The Year of Monkey / Prenjak” (Cannes Film Festival 2016), “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak” (Cannes Film Festival 2017).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya