Film 'Gowok Kamasutra Jawa': Menguak Tradisi Terlupakan, Berbalut Intrik Hasrat dan Kepuasan
- VIVA.co.id/Donny Adhiyasa
VIVA – Dunia perfilman Indonesia kembali dihebohkan dengan kehadiran film terbaru garapan sutradara kenamaan Hanung Bramantyo, berjudul "Gowok: Kamasutra Jawa". Film produksi MVP Pictures, Gowok Kamasutra Jawa atau yang memiliki judul internasional Gowok-Javanese Kamasutra akan tayang dalam festival internasional di Belanda yakni International Film Festival Rotterdam (IFFR).
Film Gowok Kamasutra Jawa terpilih untuk bersaing di Big Screen Competition di International Film Festival Rotterdam yang akan digelar pada 30 Januari-9 Februari 2025 lalu, dan siap menyapa penonton Indonesia pada 5 Juni 2025 di bioskop-bioskop. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Film Gowok Kamasutra Jawa yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diproduseri oleh Raam Punjabi akan bersaing dengan 12 film dari berbagai negara dalam Big Screen Competition, yang merupakan kompetisi bergengsi di IFFR.
Film "Gowok: Kamasutra Jawa" mengangkat sebuah tradisi kuno dalam masyarakat Jawa yang dikenal sebagai "gowok".
Dalam konteks zaman dahulu, seorang gowok adalah perempuan dewasa yang memiliki peran unik: mengajarkan calon pengantin pria mengenai seluk-beluk hubungan suami-istri, seni memuaskan pasangan, dan filosofi cinta serta kehidupan rumah tangga.
Profesi ini bertujuan untuk memastikan keharmonisan dalam rumah tangga baru, namun seiring waktu, praktik ini sempat dianggap tabu dan bahkan disalahpahami sebagai bentuk pelacuran terselubung, hingga akhirnya perlahan menghilang.
Hanung Bramantyo mencoba untuk menggali kembali esensi dan filosofi di balik tradisi ini, bukan sekadar menampilkan sisi eksplisitnya. Ia ingin membuka ruang diskusi mengenai pendidikan seksual dalam konteks budaya lokal yang kaya.
"Sebagai film ini sesuatu yang compact, saya belum pernah merasakan sebangga ini untuk bisa berakting dengan para cast yang ada di sini, dan ceritanya itu juga semuanya jelas karakternya terdeliver dengan baik," ungkap Raaihanun dalam saat hadir dalam tayangan konten Live IG dan TikTok, program VIVAcinema.
"Dan ini kolaborasi pertama saya dengan mas Hanung, yang udah pasti pilihan castnya dengan melihat hasilnya seperti itu, ini film yang compact dari segi akting, artistik, penyutradaraan, buat saya ini sesuatu yang sulit, dan menjadi hal yang menarik dalam film ini," imbuh Raaihanun
Sinopsis "Gowok: Kamasutra Jawa": Cinta, Dendam, dan Batasan Tradisi
Film ini mengambil latar waktu di era 1955-1965 dan berpusat pada kisah Ratri (diperankan oleh Raihaanun), seorang murid dari gowok legendaris bernama Nyai Santi (Lola Amaria).
Ratri, di masa mudanya (diperankan Alika Jantinia), menjalin cinta dengan seorang pemuda bangsawan bernama Jaya (Devano Danendra), yang berjanji akan menikahinya.
Namun, hubungan mereka terganjal restu Nyai Santi yang yakin Jaya tidak akan menepati janjinya, sehingga memisahkan keduanya.
Dua dekade berlalu, Ratri tumbuh dewasa dan meneruskan jejak gurunya sebagai Nyai Ratri. Nasib membawanya pada pertemuan tak terduga dengan Bagas (Ali Fikry), putra dari Jaya (kini diperankan Reza Rahadian), yang datang untuk belajar menjadi muridnya.
Dalam proses pengajaran ini, Batas antara guru dan murid perlahan kabur. Ratri yang masih menyimpan luka dan dendam masa lalu akibat pengkhianatan Jaya, menemukan dirinya dalam dilema yang rumit.
Apakah ia akan membalas dendam melalui Bagas, ataukah ia akan memaafkan dan berdamai dengan masa lalunya? Film ini akan mengajak penonton menyelami intrik emosional, konflik batin, dan konsekuensi dari pilihan yang diambil.
Jajaran Pemain Bertabur Bintang:
"Gowok: Kamasutra Jawa" didukung oleh jajaran aktor dan aktris papan atas Tanah Air yang tidak diragukan lagi kualitas aktingnya:
Raihaanun sebagai Nyai Ratri
Reza Rahadian sebagai Jaya dewasa
Lola Amaria sebagai Nyai Santi
Devano Danendra sebagai Jaya muda
Alika Jantinia sebagai Ratri muda
Ali Fikry sebagai Bagas
Serta aktor senior seperti Slamet Rahardjo.