- ANTV
VIVA – Ruben dan Nadya sehari-hari berjualan pakaian di lapak kaki lima, Tanah Abang. Meskipun dilarang pemerintah, mereka tetap berjualan. Dan meskipun sering dibuat repot karena penertiban, mereka tidak kapok. Namun begitu, mereka punya kerjaan sampingan.
Setiap malam, mereka mengincar mobil kosong yang sedang parkir, untuk menjarah harta di dalam mobil itu. Mereka melakukan ini untuk menanggung beban ekonomi rumah tangga. Sejak bapak mereka meninggal dunia. Selain itu, mereka juga harus tetap punya uang untuk biaya cuci darah ibunya yang mengidap penyakit ginjal yang sudah dua bulan.
Hingga suatu ketika, Ruben dan Nadya menemukan mayat seorang wanita dalam mobil yang hendak dijarah. Mereka tak memedulikan mayat wanita yang bernama Yanti itu. Karena, bersama mayat tersebut Ruben menemukan tas kopor berisikan uang sejumlah 200 juta. Dan sejak itu, mereka kerap diteror arwah wanita yang mati dalam mobil tersebut.
Nadya dan Ruben jadi tidak tenang. Persoalan makin meruncing karena Winda, ibu mereka, diharuskan menjalani operasi cangkok ginjal secepatnya. Nadya pun berniat menggunakan uang dalam tas kopor itu untuk biaya operasi ibunya. Sementara Ruben, ngotot pengen gunakan uang itu membangun toko pakaian di tempat strategis. Ruben menganggap ibu mereka sebaiknya cepat mati saja, agar, tak terlalu lama tersiksa batin dan fisik. Nadya membantah pikiran buruk kakaknya itu. Ruben memang lebih egois sifatnya.
Arwah Yanti terus meneror. Nadya memutuskan mengembalikan uang dalam tas kopor itu pada pemiliknya. Pikir Nadya, arwah Yanti berhenti menterornya jika tas kopor dikembalikan. Ruben menolak. Terjadi keributan diantara mereka. Sampai akhirnya, Winda tahu perbuatan kriminal anaknya. Winda memohon Ruben mengerti. Ruben malah memarahi Winda, menyuruh ibunya beli kain kafan karena siapa tahu besok mati. Nadya yang menyesali perbuatannya, merebut tas kopor dari Ruben tapi Ruben malah menghajarnya.
Sementara itu, Sista mendapat penglihatan bahwa Ruben menyimpan tas koper berisi uang 200 juta. Dari penglihatan itu, Sista mengetahui uang 200 juta itu direncanakan untuk dana santunan renovasi pondok pesantren. Adam dan Mas Gun pun mendatangi Ruben. Ruben kabur. Ruben akhirnya tewas tergilas truk tronton. Kepala dan tubuhnya hancur.