Banjir Dialog Gombal di Film 'Surat Cinta untuk Starla'

Album Virgoun
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Film 'Surat Cinta untuk Starla The Movie' merupakan babak baru setelah sebelumnya sukses menjadi hits single dan mini web series dengan judul yang sama, yang cukup sukses meledak dan sangat diapresiasi oleh publik.

Perubahan Penampilan Virgoun Bikin Netizen Pangling: Kurusan

Film garapan Screenplay Films dan Legacy Pictures yang akan tayang pada 28 Desember 2017 mendatang ini, disutradarai oleh Rudi Aryanto, yang dinilai cukup berhasil mengembangkan kisah cinta dari lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh penyanyi Virgoun tersebut.

Sebagai sebuah film cinta, film ini merupakan tipikal film remaja kasmaran di usia akhir belasan, bernama Hema (Jefri Nichol) dan Starla (Caitlin Halderman) yang saling jatuh cinta hanya dalam waktu enam jam.

Drama Royalti Selesai, Inara Rusli dan Virgoun Berdamai, Cabut Laporan!

Hema digambarkan sebagai sosok pacar idaman yang akan melindungi Starla kapan pun, seperti misalnya saat Starla digoda oleh seorang cowok dalam sebuah pesta hingga cowok itu berakhir babak belur dihajar oleh Hema.

Uniknya, dalam scene pesta tersebut, ikut tampil pula Virgoun sang vokalis Last Child, yang merupakan penyanyi asli 'Surat Cinta untuk Starla' dan berperan menjadi tuan rumah pesta tersebut.

Inara Rusli Ogah Liburan Bareng Virgoun Meski Diminta Anak: Mending Staycation Sendiri

Selain jagoan pemberani, Hema di film ini juga merupakan seniman graffiti (bomber) vandal, yang suatu kali tertangkap tangan bersama Starla akibat kegiatan corat-coret tersebut.

Akting komedian Ramzy selaku petugas kepolisian yang menangkap keduanya pun, cukup menjadi penyegar di setengah durasi film, yang berjalan dengan alur cerita yang agak datar.

Setidaknya, sampai pengakuan Hema di kantor polisi mengenai kondisi keluarga -termasuk hubungannya dengan sang ibu lah- dinamika permasalahan dalam film ini dimulai.

Sesuai judulnya, film ini juga seakan ingin memperlihatkan sensasi 'bersurat cinta' dalam plot cerita penuh asmara, di tengah kemajuan komunikasi ala aplikasi chatting yang terlihat sangat diminimalisasi dalam film ini.

Sosok Hema yang terlihat cukup nyentrik sebagai seorang pemuda yang membawa mesin tik ke mana-mana, sedikit mengundang kelucuan kalau saja judul film ini tak menitik beratkan pada kata 'Surat Cinta untuk Starla'.

Apalagi, gaya berbahasa Starla yang dalam sejumlah dialognya digambarkan penuh dengan kalimat-kalimat (yang diusahakan) sepuitis serta seromantis mungkin, terlihat semakin mendukung jalan cerita bergaya klasik tentang kisah percintaan dan surat-suratan gombal.

Meski di sejumlah scene sutradara Rudi Aryanto berhasil menghadirkan adegan-adegan romantis yang mengobral kata-kata puitis dan berhasil mengundang penonton ber 'cie-cie' an, namun di sejumlah upaya menghadirkan unsur komedi seperti di scene saat mobil Starla tiba-tiba nyangkut di mobil Dishub DKI, upaya Rudi pun nampaknya hanya berakhir garing dan jayus.

Cara sutradara mengungkapkan latar belakang keluarga Hema pun seperti masih kurang 'smooth' dan apik, sehingga Hema seperti sengaja dibuat terkejut demi mengetahui latar belakang keluarganya selama ini.

Untuk penonton dewasa, jalan cerita film ini mungkin akan lebih menarik jika dilihat dari sisi latar belakang keluarga Hema, dan kaitannya dengan bisnis mereka terkait illegal logging yang membuat keluarga mereka itu bercerai.

Sebab, berondongan kata-kata romantis khas anak belasan tahun yang marak di sepanjang film, mungkin justru hanya akan menjadi bahan olokan dan 'cee-ciee'-an oleh penonton dewasa karena lumayan norak terdengar.

Selebihnya, film ini akan sangat menghibur untuk para penonton, yang gemar akan film-film berkonflik keluarga dengan bumbu kisah percintaan lawas yang cukup bahagia di ending-nya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya