Jodoh Wasiat Bapak: Azab Penjual Lontong Berbahaya

Jodoh Wasiat Bapak
Sumber :
  • dok.ist Youtube

VIVA – Jamal baru saja dipecat dari kantor tempatnya bekerja. Karena tidak ada pekerjaan, dia mencoba bisnis lontong. Dia menyuplai lontong kepada penjual-penjual lain yang ada di sekitar Kampung Kucrit.

Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Babak 2 yang Tayang Malam Ini

Awalnya, usaha Jamal tidak begitu maju karena lontong yang dibuatnya cepat basi, sehingga banyak yang terbuang percuma. Hani, istri Jamal marah besar dan menyepelekan usaha yang sedang dilakoni Jamal.

Hani banyak nuntut kepada Jamal. Akibatnya, Jamal pusing tujuh keliling, karena permintaan istrinya yang macam-macam. Ditambah lagi mertuanya, Surti sering datang ke rumah dan minta macam-macam.

Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Ep 305, Azab Akibat Terlantarkan Ibu

Jamal akhirnya dapat formula supaya lontongnya awet. Dia pakai boraks dan formalin supaya lontongnya bisa bertahan tiga hari lebih. Ternyata, kecurangan Jamal ini bikin lontong produksinya jadi lontong yang berbahaya. Slamet yang sedang sakit keras keracunan lontong dan akhirnya meninggal dunia.

Bukannya berhenti, Jamal malah menambah racikan boraks dan formalinnya. Tujuannya, supaya awetnya makin bertambah panjang. Akhirnya beberapa orang keracunan. Daus kena imbasnya, gara-gara ambil lontong dari Jamal, dia kena tuduh pakai lontong beracun.

Kisah Jatuh Bangun Ita Rahma, Pemeran Jodoh Wasiat Bapak

Daus pun ditangkap dan dipenjara. Mak Atiek dan Juminten sedih sekali. Mereka berharap, Daus dibebaskan karena tidak bersalah. Mereka minta tolong Adam dan Kania untuk bisa membebaskan Daus dari dalam penjara.

Setelah ketahuan bahwa yang melakukan kecurangan adalah Jamal, Daus pun dibebaskan dari dalam penjara. Mak Atiek dan Juminten menyambutnya dengan gembira. Mereka senang karena Daus tidak bersalah.

Sementara itu, Jamal akhirnya digerebek warga. Awalnya Jamal mengelak, tapi karena mereka menemukan boraks dan formalin di sana, Jamal berusaha meloloskan diri. Warga mengejarnya. Jamal akhirnya tewas setelah jatuh melompati pagar. Ketika hendak dikuburkan, keranda yang membawa mayatnya kena gempa. Jenazahnya terlempar dari keranda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya