Mata Dewa, Film Drama Olahraga Pertama di Indonesia

Brandon Salim
Sumber :
  • VIVA/ Heryu Nandiasa

VIVA – Setelah film pertamanya, Hujan Bulan Juni, kini Sinema Imaji bekerja sama dengan DBL, menggarap film drama olahraga remaja pertama di Indonesia berjudul Mata Dewa

Meneropong Karier Stani Arifasti, dari Sinetron Lokal hingga Film Internasional

Diketahui, Developmental Basketball League (DBL) merupakan liga basket yang mengusung konsep student-athlete yang diselenggarakan di 22 provinsi Indonesia. 

Dalam perkenalan cast dan peluncuran trailer film Mata Dewa di XXI Plaza Indonesia pada Selasa 23 Januari 2018, Kenny Austin, Chelsea Agatha dan Brandon Salim dipercaya sebagai tiga bintang utama film garapan sutradara Andi Bachtiar Yusuf ini.

Perjalanan Karier Komika Babe Cabita, Juara SUCI 3 Kini Bisnis Kuliner

“Sudah belasan tahun DBL ya dan ini liga olahraga terbesar kedua setelah sepakbola. Setiap tahun kita menemukan cerita di media massa, tapi bayangkan setiap anak punya banyak cerita. Kalau diangkat akan menarik. Film ini komposit berbagai cerita dari DBL Indonesia. Semoga bisa menjadi inspirasi dan related dari film ini,” ungkap Azrul Ananda selaku produser.

Secara garis besar, film Mata Dewa mengisahkan perjuangan anak sekolah bernama Dewa yang mengalami kebutaan pada sebelah matanya namun tetap berjuang mengharumkan nama sekolah di DBL.  Model dan pemain FTV, Kenny Austin, dipercaya berperan sebagai Dewa dalam film layar lebar pertamanya ini.

Ditonton 100 Ribu Orang, Film Onde Mande! Tambah Layar

“Saya dikasih sinopsis dan temanya basket. Wah ini sebelumnya saya belum pernah. Dulu di tim SMA di Medan saya main basket. Saya fans berat olahraga basket, saya ikutin banget. Ini sebuah challenge yang harus saya ambil,” ungkap pemenang L-Men of The Year 2014 tersebut.

Film yang akan tayang pada 8 Maret 2018 ini juga banyak diperankan oleh atlet asli DBL. Cakrawala Irawan, salah satu pemain nasional basket U-16, yang berperan dalam film mengungkapkan pengalaman pertamanya dalam seni peran.

“Ya pasti jadi tantangan baru biasanya kita dealing sama musuh di pertandingan, tapi ini ada pengorbanan cerita baru, pengalaman baru di hidup apalagi sama DBL. Karena jujur selama liga yang saya ikutin enggak ada yang senempel DBL. Makanya saya senang dan mau berpartisipasi,” terangnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya