- VIVA/Isra Berlian
VIVA – Singapura menjadi salah satu lokasi wisata favorit masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali bagi mantan personel, girlband Cherrybelle, Anisa Rahma yang mengaku cukup sering mengunjungi Singapura terutama saat dirinya masih berdomisili di Batam.
"Waktu kecil aku tinggalnya di Batam, jadi sudah sering banget ke Singapura dari kecil. Setiap minggu liburan pasti ke sana, cuma bolak balik naik kapal feri, kan deket. Hampir bisa dibilang sering sih waktu kecil. Tapi pas gedenya, karena tinggal di Jakarta, Bandung, ya sesempetnya saja, misalnya jalan-jalan sama keluarga setahun sekali," kata dia saat ditemui dalam Media Gathering Singapore Tourism Board di Ritz Carlton Kuningan Jakarta, Selasa 13 Februari 2018.
Sering mengunjungi negara yang terkenal dengan patung singa atau Merlion itu, dia pun mengakui tetap jatuh cinta terhadap destinasi Universal Studio Singapura. Menurutnya, destinasi populer itu selalu kreatif untuk menyuguhkan beragam jenis atraksi hiburan demi memanjakan para pengunjung.
"Enggak pernah bosan karena kan event-nya beda-beda. Kemarin dateng lagi ke sana ngerasain Hallowen Horror Night, atraksinya juga seru-seru. Selain itu, Singapore River, sekitar situ, soalnya enggak ada di Indonesia dan negara lain juga. Setelah itu, Orchard Road juga, banyak belanja sama kawasan Bugis, waktu dulu sering ke sana sama temen-temen beli oleh-oleh," tuturnya.
Seperti wisatawan lainnya yang mengunjungi destinasi wisata, wanita yang kini mantap berhijab itu mengaku pernah memiliki pengalaman unik dan tidak bisa serta tak terlupakan ketika berada di Singapura. Kejadian yang dimaksudkannya itu adalah kesalahannya dalam menggunakan taksi online.
"Jadi waktu itu aku dari Singapore River naik Uber untuk ke salah satu museum (jaraknya dekat) tapi enggak sempet lihat peta karena buru-buru. Pas naik Uber ditanya sama driver-nya kenapa naik Uber? Kenapa enggak jalan kaki aja. Aku enggak tahu karena baru pertama kali ke sana. Tapi pas baliknya, aku jalan kaki," kata wanita berusia 27 tahun itu.
5 Etnis Terbesar di Singapura, Ada China hingga Melayu
'Melting pot' merupakan istilah yang sangat melekat dengan Singapura karena keragaman etnis dan ras. Banyaknya perbedaan suku tersebut menjadikannya beragam dan kaya.
