Kurt Cobain di Antara Musik dan Isu Sosial

Kurt Cobain
Sumber :
  • NME

VIVA – Tepat 24 tahun lalu, 5 April 1994, Kurt Cobain dinyatakan tewas akibat bunuh diri di kediamannya di Seattle. Kehidupan pentolan band Nirvana tersebut  berakhir di umurnya yang masih 27 tahun. Namun karya dan kontribusinya untuk musik tetap abadi selamanya.

Kisah Mualaf Yati Surachman hingga Keluarga Rony Dozer Disomasi

Cobain dipuji sebagai musisi yang berhasil memengaruhi laju kualitas bermusik. “Kalau dilihat ada beberapa musisi bersejarah yang menjadi poros dalam bermusik. Hendrix, Prince, juga Kurt Cobain mereka menjadi krusial,” kata Vernon Reid gitaris band rock Living Colour.

Meskipun sukses membawa aliran musik alternatif ke level yang lebih tinggi, Cobain sendiri merasa bakat bermusiknya sangat rendah. “Aku sama sekali tidak mengerti hal-hal teknis dalam bermusik. Aku enggak paham kenapa kita tidak menyatukan musik ini dan yang lain. Yang aku tahu pokoknya musik ini enak didengar,” ujar Cobain dalam sebuah wawancara di tahun 1991 seperti dilansir dari laman BBC

Fakta Vokalis Nirvana Kurt Cobain, Ikon LGBTQ Hingga Pecinta Keluarga

Bahkan bersama Nirvana, Cobain mengaku masih dalam tahap belajar. “Kami sebagai band tidak pernah benar-benar belajar dengan mencontoh dari lagu musisi lain. Kami enggak punya kesabaran untuk itu. Semangat yang kami punya adalah menggabungkan keahlian kami masing-masing. Istilahnya kami ini masih belajar sambil bermain,” sambungnya.

Kurt Cobain dan isu sosial

Gitaris Nirvana Ternyata Anggota Pasukan Khusus Amerika di Perang Irak

Di luar kontroversi kematiannya dengan cara bunuh diri, Cobain adalah pemuda yang sangat vokal menyuarakan hak asasi manusia dalam aspek seksualitas. Seperti hak kaum gay, menentang homophobia dan perbedaan gender. 

Perlu diingat bahwa di era itu, suara hak-hak kaum LGBT belum selantang saat ini. Sebagai bintang rock yang digilai di seluruh dunia, suara Kurt Cobain sangat berarti bagi kaum minoritas tersebut. 

Dalam beberapa aksi panggungnya bersama Nirvana, Kurt Cobain tampil menggunakan dress. Hal ini sebagai bentuk perlawanannya terhadap citra macho yang dimiliki anak band rock. “Memakai gaun menunjukkan bahwa aku bisa menjadi se-feminin yang aku inginkan,” ungkapnya kepada LA Times.

Kurt Cobain sendiri adalah seorang heterosexual. Pada tahun 1992, pemuda berusia 25 tahun yang lahir di kota pelabuhan Aberdeen ini menikahi pujaan hatinya Courtney Love. Namun ia pernah berharap bahwa dirinya adalah seorang gay untuk menyentil mereka yang homophobia.

“Aku adalah seorang heterosexual. Masalah besar? Bila aku adalah seorang homosexual, rasanya tidak masalah,” ujarnya dalam sebuah wawancara seperi dilansir dari laman BBC.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya