Cerita Tasya Kamila Puasa di Amerika

Tasya Kamila
Sumber :
  • VIVA/Putri Dwi

VIVA – Menjalankan ibadah puasa merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim di berbagai belahan dunia. Semua muslim di berbagai negara pun memiliki waktu puasa yang berbeda-beda. Tak terkecuali bagi mereka yang tinggal di negara yang muslim menjadi minoritas. 

Sulit ke Dokter Gigi di Masa Pandemi, Tasya Kamila Punya Solusi Jitu

Ternyata hal tersebut dirasakan oleh mantan penyanyi cilik, Tasya Kamila yang sempat menjalankan ibadah puasa di negara yang ia tinggali saat mengenyam pendidikan, yakni Amerika Serikat.

Menjalankan ibadah di negara yang mayoritas nonmuslim sebenarnya bukanlah hal yang mudah. Namun, bagi pelantun Libur Telah Tiba ini toleransi bergama sangat ia rasakan saat berada di Amerika.

Disangka Hamil Padahal Cuma Buncit, Tasya Kamila Ngamuk

“Walaupun aku dan teman teman Indonesia yang menjalankan puasa di sana adalah minoritas. Tapi kami diberikan support juga sama mereka," kata Tasya saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin, 4 Mei 2018.

Teman-teman Tasya di sana, menghormati yang menjalankan ibadah puasa. Salah satu contoh diceritakan Tasya jika mereka mau berkumpul di suatu tempat. Mereka yang tidak berpuasa rela memundurkan waktunya untuk bisa bersama.

Mau Dapat Beasiswa Kuliah di Luar Negeri? Tasya Kamila Beri Bocorannya

“Jadi kalau mau ketemuan, ngumpul-ngumpul, 'oh kalian puasa ya jadi kita dinner saja ngumpulnya'. Senang banget sih aku mendapatkan teman-teman yang sangat menghargai perbedaan dan mereka juga toleransi.” ujarnya.

Tak hanya itu, penyanyi kelahiran November 1992 ini juga bercerita fasilitas di Amerika sangat memadai bagi mereka yang menjalankan puasa.

“Jadi fasilitas yang mendukung orang muslim tetap ada. Kayak masjid ada, bahkan di sekolahku Columbia University ada musholahnya, ada juga asosiasi mahasiswa Islam. Jadinya ada buka puasa bareng,” jelas Tasya.

Tasya Kamila memang baru saja menyelesaikan pendidikan S2-nya di luar negeri, tepatnya di Columbia University, New York, Amerika Serikat. Perempuan yang dikenal berprestasi ini sukses menyelesaikan pendidikannya selama dua tahun dan meraih gelar Magister Administrasi Publik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya