Inneke Koesherawati, dari Bintang Panas yang Hijrah hingga Diciduk KPK
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA – Artis Inneke Koesherawati jadi sorotan saat turut ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi dalam operasi tangkap tangan di Lapas Sukamiskin, Badung, Jawa Barat. Inneke merupakan istri dari Fahmi Dharmawansah yang kini sedang menjalani masa pidana terkait kasus korupsi proyek pengadaan satelit monitoring Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Tak hanya dikenal sebagai istri konglomerat. Bagi Anda generasi era 90-an tentu tak asing dengan Inneke yang sempat populer dengan debutnya sebagai bintang film dan model. Sebelum bertemu dengan Fahmi dan menjadi istrinya, Inneke merupakan bintang film top Indonesia.
Perempuan berhidung mancung ini, dahulu dikenal sebagai aktris yang sering membintangi deretan film dewasa. Tak hanya itu, karena penampilannya yang selalu seksi, di masa mudanya, Inneke bahkan sempat dijuluki sebagai Boom Seks.
Deretan judul film seperti Misteri Ronggeng, Bisa Naik Bisa Turun, Gairah Yang Nakal, Diskotik DJ, Gadis Metropolis, Roda-roda Asmara dan Pergaulan Metropolis II telah disaksikan jutaan penonton seantero negeri dengan menampilkan adegan Inne yang berani.
Mengawali karier sebagai model milik Okky Asokawati, wanita berdarah Belanda itu perlahan menjelma menjadi salah satu selebritas terpopuler di jagad dunia hiburan Tanah Air. Tak hanya itu, Inne juga melebarkan kepak sayapnya dalam dunia bisnis dengan menjadi direktur utama PT. Gamal Golden Entertainment yang memproduksi dua judul film, Bias-Bias Obsesi dan Bila Esok Tiba.
Tak puas hati atas pencapaiannya, jalur musik pun dilirik dengan menjadi produser grup band Uno. Beruntung nama besarnya memudahkan ia membangun jaringan kemitraan dengan rekan dari berbagai kalangan.
Sukses menapaki karier di usia muda, hati Inne lantas tertambat pada Fahmi Darmawansyah, putra seorang pengusaha sekaligus pemilik gedung Menara Saidah, Jakarta. Keduanya lantas memutuskan untuk menikah pada 2 April 2004 dan kini telah dikaruniai dua orang anak.
Hijrah
Seolah berada pada titik puncak dalam pencapaian hidupnya, Inne semakin sadar apa arti sebuah kehidupan. Sahabat Marini Zumarnis itu lantas memutuskan untuk berhijrah dan mengenakan hijab pada tahun 2001. Dia mengaku semakin nyaman menjalani kehidupan setelah menutup aurat.
"Menjalankannya itu step demi step. Dan Allah memberi banyak cobaan," kata Inneke ditemui VIVA di Panggung Utama JakBook & Edu Fair 2015 di Plaza Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Juli 2015.
Tak dipungkiri tawaran dengan bayaran fantastis menggodanya. Inne tetap teguh pada pendirian untuk menolak tawaran tersebut.
"Saya pernah dijanjikan akan diberi honor besar, tetapi harus membuka jilbab. Saya sudah yakin, dan enggak mau buka tutup jilbab. Saya juga yakin akan rezeki yang diberikan Allah. Alhamdulillah rezeki selalu ada," katanya.
Tak jarang hingga saat ini gaya busana hijab Inneke menjadi role model para penggemar dan hijabers kekinian. Bahkan tahun lalu, dia dan Marini meluncurkan buku mengenai persahabatan bertajuk Hai Darl.
Terjerat Hukum
Di balik kemewahan dan nyamannya menjadi figur publik, Inne tak lepas dari jeratan hukum. Memang bukan Inne, namun sang suami, Fahmi terjangkit kasus korupsi.
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta telah menggelar sidang putusan perkara suap proyek satelit monitoring di Badan Keamanan Laut dengan terdakwa Direktur Utama PT Melati Technofo Indonesia, Fahmi Darmawansyah, pada Rabu 24 Mei 2017.
Suami Inneke itu diketahui dituntut dengan pidana empat tahun penjara dan denda Rp200 juta subsider enam bulan kurungan. Fahmi, dianggap jaksa KPK, sebagai pihak yang memberikan suap kepada pejabat di Bakamla.
Fahmi divonis 2 tahun 8 bulan penjara. Bahkan saat Ramadan beberapa waktu lalu, Inne merasa kesepian menjalani puasa tanpa kehadiran sang suami.
Namun, Jumat 20 Juli 2018, Inneke juga ikut diciduk KPK. Dia ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Inneke diciduk KPK bersama-sama suaminya Fahmi, dan Kalapas Sukamiskin, Wahid Husein, serta beberapa orang lainnya. Kini mereka tengah diperiksa di kantor KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan. (mus)
