Indro Warkop Ungkap Keinginan Terakhir Sang Istri

Pemakaman istri Indro Warkop di TPU Tanah Kusir, Jakarta
Sumber :
  • VIVA/Aiz Budi

VIVA – Selasa, 9 Oktober 2018, istri dari aktor senior Indro Warkop, Nita Octobijanthy mengembuskan napas terakhirnya akibat penyakit kanker paru-paru yang ia derita. Almarhumah disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Mengharukan, Ini Janji Setia Indro Warkop kepada Istri

Ketika ditemui sesaat setelah jenazah dimakamkan, Indro Warkop yang kala itu tampak selalu menangis mengatakan, bahwa perjuangan sang istri untuk melawan kanker sangatlah luar bisa dan dia tahu bahwa hal itu tidaklah mudah.

“Buat saya dia punya kekuatan yang sangat bagus, cukup kuat usahanya cukup semangat, walaupun saya juga tahu pasti capek banget dia, pasti capek banget,” ujar Indro kepada VIVA.

Sebelum Meninggal, Sang Istri Sebut Indro ‘Orang Jahat'

Tangis Indro semakin pecah ketika dirinya mengungkapkan permintaan terakhir almarhumah sang istri. Menurut Indro bersatu bersama di alam kubur adalah permintaan terakhir sang istri yang belum bisa dipenuhi.

Pemakaman istri Indro Warkop di TPU Tanah Kusir, Jakarta

Indro Warkop Cerita Detik-detik Jelang Meninggalnya Istri

“Permintaan enggak ada, permintaan beliau yang belum dikasih ya ingin bersatu di alam kubur,” ucapnya sambil menangis.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, pemain film 60 tahun itu juga mengatakan bahwa sang istri masih sempat menitipkan ketiga anak mereka yang saat ini sudah dewasa. Almarhumah Nita berpesan kepada Indro untuk selalu menjaga anak-anaknya dan tidak melepaskan atau meninggalkannya.

Lebih lanjut, aktor kelahiran Jakarta itu mengatakan sambil terus menangis bahwa ia tidak bisa melupakan semua kenangan yang telah dilaluinya bersama sang istri selama 36 tahun bersama. Aroma tubuh dari almarhumah Nita, merupakan hal yang sangat disukai dan bakal dirindukan Indro.

“Semua hidup saya sama dia. Saya suka bau dia. Saya enggak akan pernah menciumnya lagi (sambil nangis) kadang-kadang orang suka baru sadar ketika sudah seperti ini. Maaf saya cengeng,” ujar Indro dengan suara yang bergetar dan menangis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya