Arie Untung dan Ernest Prakasa Ribut di Sosmed Gara-gara Demo Malaysia
- VIVA.co.id/Nuvola Gloria
VIVA – Aksi demo besar-besaran yang dilakukan di Malaysia, pada 8 Desember 2018 lalu dihadiri kurang lebih 50 ribuan orang yang kompak mengenakan jubah putih.
Aksi ini bertujuan memprotes rencana pemerintah Malaysia di bawah pimpinan Perdana Menteri Mahatir Mohammad untuk meratifikasi konvensi PBB mengenai larangan diskriminasi rasial.
Peserta aksi merasa ratifikasi tersebut dapat mengganggu keberadaan etnis Melayu dan mengancam status Islam sebagai agama resmi di Malaysia.
Aksi di Malaysia tersebut juga menjadi perbincangan di Indonesia yang merupakan negara serumpun. Bahkan akibat aksi itu terjadi adu argumen antara presenter Arie Untung dengan sutradara Ernest Prakasa di media sosial.
Berawal dari cuitan mantan VJ Arie Untung di twitter dan akun instagramnya. Arie memposting foto aksi di Malaysia tersebut ditambahi dengan caption: The power of ukhuwah . Malaysia 812 .
Unggahan suami dari Fenita Arie ini mendapat tanggapan sutradara Ernest Prakasa lewat akun twitternya.
“812 itu demo menentang ICERD (International Convention on The Elimination of Racial Discrimination). Pemerintah Malaysia mau menghapus diskriminasi, tapi dilawan oleh orang-orang ini. Jadi, elo pribadi lebih pro ke diskriminasi etnis? Lo banyak job di (salah satu stasiun televisi) yang bosnya itu Cina, FYI," tulis Ernest.
Mendapat komentar dari Ernest, Arie pun membalasnya di akun instagramnya dengan memposting cuitan Ernest ditambahi dengan jawaban pembelaan Arie.
Arie menyebut gerakan 812 di Malaysia adalah murni gerakan damai. Bahkan Arie mengatakan tidak pernah mengatakan soal rasisme dalam postingannya. Menurut dia yang dibahas di unggahannya hanyalah tentang ukhuwahnya saja.
Pembelaan Arie pun kembali mendapat tanggapan dari Ernest, yang tegas menyatakan menolak segala bentuk rasisme.
“Arie Untung lapor ke polowernya di IG, trus IG gw jadi dikeroyokin. Gapapa, silakan aja. Diskriminasi rasial, mau dibungkus dengan kemasan apa pun, ga bakal gw diemin. Klo diem, nanti gw nyesel saat semuanya udah terlambat.”
