Cerita Sedih Denada, Shakira Nangis Lihat Refleksi Dirinya di Cermin

Denada dan Shakira.
Sumber :
  • instagram.com/denadaindonesia

VIVA – Harus menjalani kemoterapi untuk membunuh sel kanker yang ada di dalam tubuhnya, anak semata wayang Denada Tambunan, Shakira Aurum, mengalami penurunan kondisi tubuh disertai dengan perubahan fisiknya yang begitu drastis, terutama di bagian rambutnya yang semakin rontok.

Verona Films Siap Meriahkan Bioskop Indonesia dengan Produksi 5 Film

Sempat marah dan terkejut saat Shakira melihat tubuhnya sendiri di cermin, Dena rupanya lebih memilih untuk menutup kaca tersebut dengan beberapa lembar koran agar Shakira tak bisa lagi melihat refleksi tubuhnya. Hingga kini, seperti yang diungkapkan mantan kekasih Ihsan Tarore tersebut, Shakira ternyata masih belum bisa menerima dirinya ketika melihat cermin.

"Masih (menanyakan kondisinya sendiri). Kemarin beberapa minggu lalu, dia ngomong sama saya, saya kan pernah cerita, kaca-kaca di rumah, saya tutupi dengan koran karena dia tidak senang lihat refleksi dirinya dia di cermin," ujar Dena.

Akrab Berolahraga Sejak Kecil, Denada Bagikan Rahasia Kesehatannya

"Suatu hari dia bilang, ‘Ibu, Shakira mau dibuka aja deh korannya.’ Saya pikir, ‘Wah alhamdulillah’, berarti dia sudah mulai bisa berdamai dengan keadaannya dia. Saya buka akhirnya, tapi ternyata itu hanya bertahan beberapa hari aja. Dia nangis lagi, minta lagi untuk ditutup," lanjutnya saat berada di kawasan Tendean, Jakarta, baru-baru ini.

Memaklumi segala tindakan sang anak, menurut Dena, hingga saat ini, Shakira belum mengetahui jika dirinya menderita penyakit yang sangat berat.

Denada Ungkap Alasan Putrinya Tetap Tinggal dan Sekolah di Singapura

"Jadi memang masih sangat amat up and down. Dia sudah tahu bahwa dia akan kemoterapi, tapi dia tidak tahu kemoterapi itu apa. Saya pernah ngomong kalau dia harus kemoterapi yang paling dia takuti, yang disuntik sumsum tulang belakangnya dan itu seminggu sekali," tutur Denada.

Sedih dengan kondisi psikis Shakira saat ini, Denada pun sangat memahami jika sang anak masih tetap tidak bisa menerima kondisinya saat ini.

"Saya ibunya, jadi saya tahu banget perubahan wajah anak saya. Kerling matanya, saya sudah tau dia mau ngomong apa. Jadi pertama kali buka (koran yang menempel di cermin), dia ada di sebelah saya, terus dia lihat refleksi dia di kaca. Saya bisa lihat dia masih belum bisa terima," katanya lagi. (tsy)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya