- Instagram @jrxsid
VIVA – Personel grup band Superman is Dead (SID), Jerinx kembali membuat kritikan politik di Twitter pribadinya, @JRX_SID pada Sabtu, 1 Juni 2019. Dalam cuitan yang dibuatnya, Jerinx menyinggung fenomena politik di Tanah Air.
“Saya baru tahu jika kehilangan anggota keluarga otomatis hapus dosa-dosa politik anda meski impact-nya tetap dirasa orang banyak,” ujarnya.
Pada cuitannya itu pula, Jerinx mengungkit nasib salah satu warga Kalimatan Barat yakni Fidelis Arie.
“Dan menemani istri yg sakit dianggap hal yg luar biasa langka. Lalu bgmn dgn Fidelis yg gagal selamatkan nyawa istrinya krn kolotnya hukum Indonesia?”
Nama Fidelis pernah ramai diperbincangkan publik pada tahun 2017 lalu karena menanam pohon ganja di rumahnya. Ganja itu ditanam dengan tujuan untuk mengobati istrinya Yeni Riawati yang menderita penyakit syringomyelia.
Meski sudah mengutarakan alasan dan hasil tes urine negatif narkoba, Fidelis harus tetap menjalani proses hukum. Fidelis resmi ditahan pada 19 Februari 2017 oleh BNNK Sanggau, Kalimantan Barat. Sepeninggalan Fidelis ke penjara, kondisi Yeni berangsur menurun dan meninggal pada 25 Maret 2017.
BNNK Sanggau tetap memproses berkas perkara Fidelis hingga sampai di pengadilan, pria berperawakan kurus ini dituntut 5 bulan penjara oleh jaksa. Dia bahkan dijatuhi vonis yang lebih berat dari tuntutan jaksa, yaitu 8 bulan penjara serta denda Rp1 miliar.
Cuitan itu pun diduga menyindir Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY yang baru saja kehilangan istrinya, Ani Yudhoyono akibat sakit kanker pada Sabtu, 1 Juni lalu.
Sontak saja, cuitan pria asal Bali itu pun menuai reaksi dari netizen.
“Bli, beri waktu untuk pikiran kotor dan hati dengkimu istirahat sejenak,” cuit salah satu netizen.
“Semoga batinmu diberi kedamaian ya, Mas.”
“Bro saya sepemikiran dengan mu. Tapi lantas apa bedanya dirimu dengan merek itu? Kalo urusan berduka saja masih kau singgung dengan urusan politik. Semua orang berhak berkabung dan ga sepantas nya dikaitkan sama masalah politik,” balas yang lain.
