B.I iKON Diduga Beli Narkoba

B.I iKON
Sumber :
  • YG Entertainment

VIVA – Salah satu personel iKON, B.I, dituding telah mencoba untuk membeli ganja dan narkoba jenis LSD pada tahun 2016. Sebuah percakapan di KakaoTalk yang melibatkan B.I dengan pria berinisial A diungkap media Korea, Dispatch.

Chattra Penting Dipasang karena Dinilai Sebagai Salah Satu Ikon Candi Borobudur

A sendiri ditangkap di rumahnya atas dugaan kasus narkoba. Saat proses investigasi, polisi menemukan percakapan A dengan B.I pada tahun 2016 di KakaoTalk. 

Mengutip Soompi, transkip percakapan tersebut memperlihatkan bagaimana B.I mencoba membeli LSD melalui A. Personel iKON itu mengaku ingin memakai obat tersebut agar jadi seorang jenius.

Bobby iKon Umumkan Jadwal Tur Konser di Jakarta beserta Harga Tiketnya

"Bisa aku dapat tiga? Aku harus berhemat. Dapat diskon enggak kalau kamu yang beli?" tanya B.I dalam transkip percakapan tersebut.

Selain itu, ada juga testimoni dari seorang bandar berinisial C yang mengungkap nama-nama kliennya. B.I pun disebut ada di antaranya.

Bobby Ungkap Alasan iKON Putuskan Keluar dari YG Entertainment

Pada Agustus 2016, A mengaku mengantarkan LSD tersebut ke depan asrama iKON di kawasan Mapo, Seoul.  Namun polisi tidak memanggil atau menghubungi B.I terkait masalah ini.

Namun beberapa hari kemudian, A mengganti pernyataannya dan menyebut jika B.I memang memintanya beli obat, tapi dia tidak mendapatkan apa-apa untuk sang penyanyi. Dispatch melaporkan, YG Entertainment sebagai agensi B.I membayar pengacara A agar kliennya itu mengubah pernyataan.

YG membantah

Namun YG membantah laporan Dispatch dan menegaskan jika agensi sangat ketat soal obat-obatan.

"B.I tidak ada hubungannya dengan kasus narkoba di tahun 2016. YG membeli alat untuk tes narkoba setiap dua bulan sekali dari Amerika dan melakukan tes tersebut. iKON juga ikut tes urine sebelum melakukan promosi. Termasuk B.I, tidak ada anggota yang hasilnya positif," tutur perwakilan agensi tersbeut.

Terkait kesaksian A, YG mengklaim jika orang itu menyebut-nyebut nama B.I untuk meringankan hukumanya. 

"Kami melihat testimoninya dan bertemu A di perusahaan lalu meminta mereka memperbaiki testimoni itu. Itulah kenapa A mengganti pernyataannya di investigasi ketiga," katanya lagi. (tsy)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya