Sindir Kasus UAS, Anggun C Sasmi Curhat Rasanya jadi Kaum Minoritas

Anggun C. Sasmi.
Sumber :
  • VIVA/Yasmin Karnita

VIVA – Penyanyi go internasional, Anggun C Sasmi tiba-tiba saja buka suara perihal kasus yang sedang heboh dan menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Anggun ikut mengomentari kasus Ustaz Abdul Somad atau akrab disapa UAS yang saat ini sudah masuk ke ranah hukum.

Anggun Cetak Sejarah Usai Jadi Bintang Tamu di The Voice Kanada, Suaranya Menggelegar Seisi Ruangan

Akhir-akhir ini, nama Ustaz Abdul Somad atau UAS memang sedang heboh diperbincangkan karena diduga telah menghina agama kristen pada saat melakukan ceramah. UAS menyebut bahwa dalam salib berdiam jin kafir, dan juga simbol merah dalam mobil ambulans yang disebut UAS sebagai lambang kafir.

Melalui Instagram pribadinya, Selasa, 20 Agustus 2019, Anggun mengunggah foto Abdul Somad yang disandingkan dengan foto Meliana. Sekadar informasi, Meliana adalah wanita non muslim yang dipidanakan karena mengkritik suara azan.

Anak Lajang Sudah Bekerja, Wajibkah Bayar Zakat Fitrah Sendiri? Ini Kata UAS dan Buya Yahya!

Dalam caption yang ditulisnya, penyanyi kelahiran Jakarta itu membandingkan kenyataan kehidupan umat beragama mayoritas dan minoritas yang ada di Indonesia. Anggun menilai bahwa agama mayoritas dalam hal ini Ustaz Abdul Somad selalu diuntungkan.

Kabar Terbaru Anggun, Ikut Terlibat dalam Broadway Legendaris 

“Meliana & Somad. Minoritas VS Mayoritas #Kenyataan,” tulis Anggun.

Unggahan itu pun mengundang banyak pro kontra dari warganet. Hingga artikel ini dibuat, unggahan Anggun tersebut telah mendapat lebih dari 12 ribu komentar.

Baca Juga: Tips Liburan Murah ke Korea Selatan Ala Natasha Rizky

Sadar bahwa unggahannya itu menjadi sorotan, Anggun akhirnya bercerita dan curhat tentang pengalaman hidupnya menjadi kaum muslim yang minoritas ketika berada di Paris.

“Saya tinggal di Paris, saya Muslim dan minoritas di negeri Prancis. Di awal karier, saya pernah dianjurkan untuk tidak memberi tahu tentang agama saya agar agama2 lain yang menjadi mayoritas tidak merasa terganggu,” tulis Anggun.

Karena merasa menjadi kaum minoritas, Anggun menjelaskan bahwa dia selalu merasa empati kepada orang-orang yang senasib dengannya, khususnya untuk kaum minoritas yang ada di Indonesia. Anggun menambahkan bahwa kaum mayoritas belum tentu benar.

“Dari sini lah saya mulai mengerti arti kata 'minoritas' karena sangat merasakannya, dan hingga saat ini saya selalu mempunyai empati kepada mereka yang harus terus mengalah supaya tidak 'mengganggu' yang jumlahnya lebih banyak. Lebih banyak belum tentu berarti benar," curhat Anggun C Sasmi tentang kasus Ustaz Abdul Somad. (zho)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya