Dispatch Ungkap Chat Ahn Jae Hyun-Goo Hye Sun, Ini Transkip Lengkapnya

Goo Hye Sun dan Ahn Jae Hyun.
Sumber :
  • Allkpop

VIVA – Media Korea Selatan, Dispatch merilis rangkaian percakapan chat Goo Hye Sun dan Ahn Jae Hyun sejak 2018. Dalam percakapan tersebut, terlihat bagaimana rumah tangga pasangan itu dari yang tadinya masih mesra hingga berakhir pada perceraian.

Begini Kronologi Rezky Aditya Bergaya di Depan Media Korea Selatan

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, skandal perceraian Goo Hye Sun dan Ahn Jae Hyun tengah menghebohkan publik sejak pertama kali diketahui pada pertengahan Agustus 2019 lalu.

Setelah kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain lewat pernyataan resmi mereka dan curhat di media sosial masing-masing, akhirnya fakta sebenarnya terungkap dalam percakapan chat mereka.

Viral Rezky Aditya Terciduk Dispatch Korea, Citra Kirana: Si Paling Pede!

Berikut ini percakapan lengkap Goo Hye Sun dan Ahn Jae Hyun yang diungkap Dispatch, dikutip dari Allkpop, Kamis, 5 September 2019.

1 September 2018

Berasa Idol, Rezky Aditya Terekam Kamera Dispatch Saat Jalan di Bandara Incheon

Goo Hye Sun: Sayang, aku mau tidur. Aku mencintaimu. Kerja keras ya sayang.
Ahn Jae Hyun: Aku bukan bayi. Aku baru selesai. Aku juga mencintaimu, sayang. Aku harus kerja besok pagi.
G: Aku mencintaimu. Aku tidur ya.
A: Aku mencintaimu, sayang.

10 September 2018

A: (Mengirim foto langit) Ini secantuk foto-fotomu.
G: Aku sudah lihat. Cantik sekali.
A: Sangat cantik. Sayang, kamu lagi makan daging?
G: Iya. Aku mencintaimu, sayang.
A: Aku juga mencintaimu. Aku ke sana sekarang.

28 September 2018

G: Sayang, maafkan aku.
A: Kenapa minta maaf?
G: Maaf karena aku marah.
A: Hehehe. Enggak apa-apa. Enggak perlu minta maaf.

23 Oktober 2018

G: Kamu lupa ya ibuku datang malam ini?
A: Maafkan aku. Apa yang harus aku lakukan? Maaf aku enggak dengar saat kamu ngomong.
A: Lagi hujan dan cuacanya sangat buruk. Hatiku sama seperti cuacanya. Aku minta maaf. Kamu tidak mau bertemu denganku, jadi apa aku harus memberikan (barang) ke XX?

22 Maret 2019: Ahn Jae Hyun mengundang direktur dari agensi mereka, GB Entertainment ke rumah mereka di Yongin. Goo Hye Sun marah karena mereka berisik larut malam.

G: Saat kamu pindah, tolong ubah kontrak apartemen menjadi atas namaku, supaya tak ada orang lain yang bisa datang. Tolong.
A: Kamu ngomong apa sih?
G: Apartemen ini kan atas nama kamu, jadi kamu bawa orang ke rumah kapan pun kamu mau. Tolong ubah menjadi atas namaku.
A: Kapan sih aku begitu? Aku meneleponnya soal drama besok. Aku ingin bicara dengannya lebih lanjut.
G: Ini jam 3 pagi.
A: Kamu pikir aku serendah apa sih sampai kamu bersikap seperti ini? Kita tinggal bersama kan?
G: Coba kamu ubah sudut pandang kamu tentang ini, baru chat aku lagi.
A: Kenapa kamu enggak peduli sudut pandang aku?
G: Enggak usah kirim-kiriman pesan tentang ini lagi karena enggak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Enggak usah dibalas. Aku mau tidur.

30 April 2019

G: Aku sedih. Sekarang jam 1 pagi, kamu enggak meneleponku dan sudah pasti kamu sedang minum-minum.
G: Apa aku enggak penting? Jangan cuekkin aku.
A: Maafkan aku, sayang. Kita semua lagi minum-minum bersama. Aku minta maaf.
A: Aku enggak minum banyak kok. Aku enggak mabuk. Maafkan aku.
G: Kalau kamu sudah pulang ke rumah, bersihkan sampah makanan di dapur, di beranda dan pisahkan sampah daur ulang dan taruh di lemari sepatu.
A: Oke.

12 Mei 2019

G: Setelah memikirkannya, aku pikir ini bukan cara terbaik untuk hidup. Perasaanku juga sudah seperti dulu.
G: Aku berpikir tentang Anjoo (kucing peliharaan mereka). Aku akan mengambilnya.
G: Pertama-tama, aku minta maaf aku punya banyak lukisan di rumah. Aku pikir sebaiknya aku mengganti uangmu untuk membeli lukisan.
G: Ngomong-ngomong, aku pikir aku merasakan hal yang sama denganmu tentang ini.
A: Aku mengerti. Terima kasih kamu mengurus Anjoo.

19 Mei 2019

A: Hai, sayang.
G: Ya. Sayang.
G: Aku sedih dan kesepian.
A: Maafkan aku.
G: Kenapa minta maaf?
A: Aku minta maaf untuk banyak hal.
G: Kamu minta maaf karena enggak sayang aku lagi?
G: Enggak ada harapan. Selamat tinggal. Semoga kamu bertemu orang lain yang baik hati.

1 Juli 2019: Hari ulang tahun Ahn Jae Hyun. Sebelumnya Goo Hye Sun mengungkapkan suaminya hanya makan sup lobak buatannya beberapa sendok, dan pergi berpesta dengan orang lain.

A: Sup lobaknya enak. Terima kasih.
G: Enggak masalah. Selamat ulang tahun.
A: Terima kasih. Itu benar-benar enak.
G: Aku akan membuatkannya lagi yang banyak setelah kamu selesai diet.
A: Oke.

Di hari yang sama

G: Kamu pulang larut malam kemarin karena kamu pergi dengan stylistmu, minum-minum, menari dan bersenang-senang.
G: Dan saat kamu pulang ke rumah, kamu benar-benar ingin cerai. Bagus ya. Kalau begitu, kenapa pulang ke rumah?
G: Ini sangat memalukan buatku, yang sibuk dari pagi membuatkanmu sup lobak dagihng sapi.
G: Kamu mau cerai karena putingku yang telah kamu nikmati tidak seksi? Kalau kamu mau hidup dihargai, mulailah dengan menghargai istrimu dulu.
A: Itu video hari ini.
G: Aku hampir terkena serangan jantung saat kamu minta cerai.
A: Aku pergi untuk fitting baju lalu berpesta di sana.
G: Kamu enggak jelas. Kalau kamu mau cerai, kenapa kamu pulang ke rumah? Lebih seru pesta di sana kan.
A: Maafkan aku, aku berbeda di rumah dan di luar rumah.
A: Aku sedang dalam pertemuan untuk membaca naskah. Kita ngobrol lagi nanti ya.

Malam harinya

G: Bisa enggak kita chatting?
A: Enggak, aku enggak mau.
G: Kenapa?
G: Kenapa kamu bilang kamu enggak mau chatting sama aku setelah kamu minta maaf karena kamu berbeda di rumah dan di luar rumah? Lebih enggak enak ngobrol di telepon sekarang.
G: Aku enggak nyaman ngobrol di telepon.
A: Baca naskahnya sudah selesai dan kami sudah makan. Kami mau keluar minum-minum.
G: Aku diam saja kamu minta cerai setelah kamu pulang kemarin dan makan sup buatanku di pagi hari. Karena itu hari ulang tahunmu.
G: Lalu aku lihat video kamu dan aku meledak.
G: Kamu minum-minum sama mereka kemarin kan?
A: Iya, aku makan bareng staf. Aku enggak makan siang karena sibuk kerja, jadi aku makan malam sama mereka.
G: Jadi itu alasannya kamu pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dan menyuruh aku memotong semangka.
G: Aku enggak sengaja terluka karena pisau, tapi kamu pura-pura enggak tahu. Lalu kamu mohon-mohon minta cerai karena kami bilang aku enggak seksi.
A: Semua kata-katamu adalah dari sudut pandang kamu.
G: Sudut pandangku? Aku bicara fakta. Apa salahku?
G: Apa yang salah dari aku? Aku penasaran.
A: Aku menyuruh kamu memotong semangka?
G: Iya. Potong ini. Lalu aku melakukannya.
A: Sayang, kalau kamu benci aku, bilang saja kamu benci aku.
A: Menyuruh apa? Aku bukan tipe orang yang sukan menyuruh-nyuruh orang lain.
A: Kau tertawa dan ngobrol sama kamu terus aku menyuruh-nyuruh kamu?
A: Berbeda sekali. Aku enggak tahu harus ngomong apa.
A: Sangat menyedihkan harus mendengar hal-hal seperti ini di hari ulang tahunku.
A: Kamu bahkan enggak mengangkat telepon. Apa yang kamu ingin dengar dari aku? Permintaan maaf apa yang kamu inginkan?
G: Aku dengar darimu bahwa kamu mau cerai di hari ulang tahunmu.
A: Aku mengatakannya di hari ulang tahunmu?
G: Tidak. Di hari ulang tahunmu.

11 Juli 2019

G: Kamu bilang kamu pergi ke Dongabaek di Yongin kemarin.
G: Selain Kyuhyun, kamu ketemu siapa lagi?
A: Kami ketemu sekitar jam makan malam setelah aku mengambil obat-obatanku.
G: Kita ini pasangan bukan sih? Ini benar-benar keterlaluan.
G: Aku udah cukup baik mengizinkanmu tinggal di Cheongdam-dong supaya kamu berubah. Tapi kalau kamu hidup suka-suka kamu, mendingan kamu kembali ke rumah.
G: Lain kali, kasih tau aku ke mana kamu pergi. Lewat pesan tertulis.
G: Kapan kamu pulang? Kasih tau aku.
G: Aku benci kamu pergi ke rumah stylist kamu enggak ditemani manajer.
G: Aku enggak suka kamu ke sana.
A: Oke. Aku ngerti.
G: Setelah packing, pulang Senin depan.
G: Kenapa enggak balas?
A: Aku sedang berpikir sekarang.
G: Inilah kenapa aku enggak percaya kamu lagi. Berapa kali kamu kecewain aku? Dan kamu sekarang cuma berpikir?
G: Ini adalah saat di mana aku enggak bisa menghargai opini kamu.
G: Aku cuma berharap kamu bersikap baik, tapi kalau kamu hidup seperti ini, tak ada artinya dong semua yang aku lakukan. Semoga kamu mengerti.
G: Jadi kapan kamu pulang?
G: Apa kamu kasih tau soal chat ini ke XX?
A: Buat apa aku kasih tau?
G: Betul. Jadi jangan lakukan hal-hal yang bisa menyebabkan kesalahpahaman.
G: Kapan kamu pulang?
G: Kenapa sih aku harus menunggu balasan? Enggak bisa ya kamu balas cepat?
A: Aku mau tinggal di sini lebih lama.
G: Enggak bisa. Kalau kamu hidup seperti itu.
G: Kamu udah kehilangan keyakinan padaku.
A: Aku tetap tinggal di sini sampai drama selesai.
G: Bisa enggak kamu ubah kelakuanmu?
A: Kelakuan apa sih?
G: Kabarin aku tentang apa yang kamu lakukan, kamu lagi sama siapa dari kamu bangun tidur sampai kamu tidur.
A: Aku mengerti. Oke.
G: Kenapa kamu enggak respons apa-apa?
A: Aku lagi baca naskah.
G: Kamu lagi sapa siapa?
A: Aku di Cheongdam sendirian.
G: Kamu bilang kamu mau kasih tau aku kalau kamu pergi.
A: Aku sudah di sini dari tadi. Waktu kamu kirim pesan ke aku tadi.
G: Jangan lupa kabarin aku.
G: Ini karena aku enggak bisa percaya kamu lagi. Aku harap kamu melakukan yang terbaik.
A: Oke.

19 Juli 2019

G: Sayang.
A: Ya?
G: Apa yang berubah? Apa karena aku? Ke mana suamiku yang baik dan manis?
A: Kamu lagi minum-minum?
G: Enggak. Cuma lagi hang out aja. Kami lagi bersenang-senang.
A: Aku pikir kamu lagi minum-minum.
G: Kamu pasti enggak bahagia ya. Ke mana suamiku yang cuek? Ke mana suamiku yang lembut? Ke mana suamiku yang baik padaku?
A: Aku rasa depresiku saat kita tinggal di Yongin adalah alasan terbesarnya.
G: Sayang, dulu kita bahagia. Kamu depresi karena hubungan personal kamu.
A: Aku juga enggak tahu.
G: Aku sangat terluka. Hatiku. Aku enggak bisa lupa perasaan itu.
A: Itu benar. Kamu juga terluka.
G: Aku nangis terus, hatiku hancur, Itu alasannya kamu berubah?
A: Aku enggak bisa menemukan alasannya.
G: Kamu sudah terlalu jauh dari aku sekarang. Orang yang dulu mencintaiku sudah tidak ada lagi. Aku enggak tahu harus apa.
G: Berikan aku uang. Aku akan mandiri. Hidup nyaman sendirian.
A: Aku akan kasih uangnya. Itu mimpi kamu.
G: Setelah masalah rumah selesai, aku mau tinggal di Yangpyeong. Kamu boleh mengundang orang ke apartemenmu dan hidup bebas.

25 Juli 2019

G: Aku enggak mau cerai.
A: Aku mau cerai.
G: Kamu yakin?
A: Iya.
G: Kasih aku 100 juta Won.
A: Oke.
G: Sayang. Kenapa kamu berubah? Ayo kita berusaha sama-sama.
A: Aku rasa itu bakal sulit. Maaf.
G: Enggak. Aku minta maaf. Perceraian enggak bisa dilakukan sendirian.
A: Ceraikan aku.
G: Enggak bisa selama ayahku masih hidup. Sudahlah, lebih baik kita hidup seperti orang lain.
G: Aku akan tinggal di apartemen sampai rumahku selesai dibangun. Jaga dirimu.
G: Ayahku adalah orang paling penting bagiku. Lebih dari hidupku, jadi kita enggak bisa cerai.
G: Dan interiornya. Interior apartemen di Yongin. Upah pekerjaan rumah. Biaya pernikahan. Uang donasi. Kembalikan semuanya kepadaku.
A: Aku akan kembalikan semuanya.
G: Terima kasih.
A: Semuanya...
G: Kalau begitu, kasih aku apartemennya. Kamu cari uang sendiri dan beli apartemen baru.
A: Uangku belum cukup.
G: Kamu kan bisa cari uang lebih. Kamu bilang kamu mau kasih aku semuanya? Kamu bilang kamu mau kasih aku semuanya kalau kita cerai?
A: Aku enggak punya uang.
G: Kasih semuanya. Aku akan ceraikan kamu kalau ayahku meninggal.
G: Kamu pikir perceraian itu mudah? Dasar kekanak-kanakan.
G: Pernikahan itu nyata. Kamu enggak bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Itulah kenapa aku menikahi kamu, bukan pecaran.
G: Kita bukan masyarakat biasa. Ngerti dong. Ini bukan seperti kamu memutuskan pacar. Aku enggak mau cerai.
G: Enggak apa-apa, aku  tetap tinggal di rumah ini seperti sekarang. Enggak ada yang bisa kamu lakukan. Kamu harus sadar sedikit.
G: Kamu jalani hidup kamu. Dan jangan melakukan apa pun yang menganggu hidup aku.
G: Yang paling buruk adalah alasan kamu mau cerai adalah hati kamu berubah. Proses perceraian lebih sulit. Aku enggak akan menceraikan kamu. Ingat itu.
G: Cari pengacara. Dia paling akan kasih tau ke kamu apa yang aku katakan. Aku sudah punya pengacara. Kamu bahkan enggak perlu telepon atau kirim pesan padaku. Hidup seperti ini saja. Bye.

28 Juli 2019

G: Ayo ngobrol soal perceraian. Telepon aku. Aku berubah pikiran. Aku sudah yakin, jadi telepon aku.
A: Aku akan telepon kalau sudah sampai rumah. Aku lagi pergi.
G: Oke. Jangan hiraukan semua perkataan aku saat aku lagi marah atau mabuk. Aku sangat berterima kasih, minta maaf dan pernah mencintaimu. Aku akan mengosongkan rumah secepat mungkin. Terima kasih telah mengizinkanku tinggal di sana.
A: Aku juga pernah sangat mencintaimu. Enggak perlu buru-buru mengosongkan rumah.
G: Enggak kok, itu butuh seminggu. Aku akan cepat-cepat mengosongkannya, supaya aku lebih tenang. Aku merasa seperti janda di sini.
A: Pindahlah kapan pun kamu mau.
G: Oke. Aku akan melakukannya seperti yang kamu minta. Aku menghargai keputusanmu. Sisanya terserah padaku. Aku bisa melakukannya dengan baik. Tetaplah kuat.
A: Kamu juga. Tetaplah kuat! Terima kasih.

29 Juli 2019

G: Pertama, kita harus mengeluarkan pernyataan berbunyi 'Ahn Jae Hyun ingin cerai karena masalah dalam pernikahan dan aku menghargai keputusannya'. Dan kamu harus memberikan aku uang perceraian karena aku enggak mau cerai. Akan sulit bagiku melakukan comeback sementara waktu. Berapa uang yang kamu pikirkan?
G: Aku ingin kamu tahu alasannya. Aku harus kasih tau kamu.
G: Orang bilang kamu akan sulit mencari pekerjaan selanjutnya. Perceraian akan menyulitkanku dalam mencari kerja. Siapa yang mau aku bekerja untuk mereka?
G: Kontribusi pernikahan 30 juta Won
Katering pernikahan 1,5 juta Won
Interior apartemen Geumho-dong 28 juta Won
Interior apartemen Yongin 8 juta Won
Interior apartemen Geumho-dong 10 juta Won
Pekerjaan rumah 29,2 juta Won
G: Kita menikah selama 3 tahun. Aku hanya akan mengkalkulasikan 2 tahun pekerjaan rumah dengan upah 40 ribu Won per hari. Termasuk mengurus kucing-kucing dan biaya lain. Pembelian furnitur, biaya hidup, makan, makan di luar, semuanya aku jadikan pengecualian. Aku juga tidak menyertakan mesin cuci, lemari es dan AC ibu. Jadi totalnya 106,7 juta Won, dikurang 20 juta Won yang waktu itu aku pinjam. Jadi semuanya 86,7 juta Won.
G: Kapan aku bisa mendapatkan uangnya?
A: Aku akan berikan padamu besok.
G: Oke.
A: Aku mengerti. Itu adalah jumlah yang bisa aku berikan padamu.
G: Oke. Aku akan mengurus barang-barangku dan pindah pada 5 Agustus. Anjoo aku tinggal ya.
A: Kamu mau pergi ke mana?
G: Enggak tahu. Enggak penting lah.
A: Maafkan aku, aku mengerti.
G: Enggak ada gunanya karena aku akan kesal melihat semua berita buruk. Aku akan memberikan pernyataan 'Pernikahan kami sangat berharga dan momen yang aku syukuri'.
A: Oke.
G: Berbahagialah. Jangan sedih. Kamu harus kuat dan bahagia.
A: Dasar bodoh... Aku minta maaf.
G: Kenapa minta maaf? Aku yang harusnya minta maaf.
A: Kamu bisa membeli rumah?
G: Aku harus membeli rumah.
G: Pasti sulit bagimu aku pergi dari rumah. Maafkan aku.
A: Rekeningku sekarang minus. Masih bisa minus lagi sih. Kamu mau 100 juta Won?
G: Aku ingin kamu bahagia. Kamu lebih bodoh. Sudahlah. Enggak apa-apa.
A: Ini menyakitkan. Maafkan aku.
G: Aku juga. Ini menyakitkan.
A: Aku enggak bisa menjadi dewasa. Maafkan aku.
G: Aku juga. Maaf aku introvert. Hatiku sangat sakit. Aku pikir aku bisa membuatmu kembali kalau aku melakukannya dengan baik. Aku menunggu dan menunggu, tapi kamu enggak pulang.
A: Iya, kita punya banyak memori indah, tapi ada juga banyak memori menyakitkan. Jadi aku lagu-lagumu. Berbahagialah.
G: Aku enggak mau cerai.
A: Kenapa berubah pikiran? Aku enggak mau depresi lagi. Aku mau cerai.
G: Kamu memang selalu depresi. Itu bukan karena aku. Hidup kamu yang bikin kamu depresi. Bukan salah aku.
G: Aku enggak mau cerai. Aku selalu hidup begini.
A: Aku yang depresi. Aku enggak mau kamu bertanggung jawab untuk itu.
G: Tapi yang terus aku dengar adalah kalau itu salah aku. Sembuhkan depresi kamu.
A: Lepaskan aku. Aku akan hidup sendiri.

7 Agustus 2019

G: Berikan aku rumahnya.
A: Aku sudah kasih kamu 90 juta Won.
G: hari kamu berubah, keluar dan pergi tanpa membawa apa-apa.
A: Aku dapat uangnya karena aku bekerja keras. Apakah kamu enggak berpikir bahwa ini berlebihan? Emang kelihatannya aku punya uang banyak?
G: 90 juta Won itu yang ditambahkan ke dalam aset kamu. Apakah kamu enggak berpikir kamu berlebihan?
A: Aku sudah minus 130 juta Won.
G: Seorang duda masih bisa cari kerja dengan baik di Korea. Pergi tanpa bawa apa-apa.
A: Bahkan jika aku menjual rumah di Yongin, keuanganku masih kritis.
G: Cari kerja lagi dong.
A: Mau kamu apa sih?
G: Kamu menghancurkan hidupku jadi aku akan mengambil semuanya yang aku bisa ambil.
A: Jadi kamu mau menghancurkan hidupku.
G: Siapa kamu bisa menghancurkan hidupku?
A: Jangan kasih tahu aku semua alasannya.
G: Apa sih ini? Apa salahku? Apa kamu membersihkan rumah? Aku enggak dengar satu kata pun tentang bekerja keras mengurus rumah.
A: Kamu kan dapat bayaran untuk melakukan pekerjaan rumah. Kamu menuntut aku membayar kamu untu itu. Kenapa kamu ngomong seperti ini?
G: Itu enggak akan berarti kalau aku masyarakat normal. Aku dibayar untuk pekerjaanku, bukan perceraian. Kenapa aku diceraikan? Aku pergi dari rumah sekarang, jadi silakan jalani hidupmu. Aku enggak mau jadi janda.
A: Aku mau kamu nyaman sama hewan-hewan peliharaan, jadi aku pergi. Kamu bilang kamu akan pergi kalau rumah di Yangpyeong sudah dibangun.
G: Terima kasih.
A: Dan itu enggak cukup, jadi kamu mau rumah?
G: Kamu bilang kamu mau fokus akting?
G: Kasih aku rumahnya.
A: Iya. Bagaimana kamu fokus di sana?
G: Bagaimana kamu membayarku untuk kehormatanku yang hilang?
A: Kenapa kehormatanmu hilang?
G: Karena perceraian.
A: Apa hubungannya cerai dan kehilangan kehormatan?
G: Apakah kita masyarakat normal? Kita adalah orang yang hidup dengan kehormatan.
G: Kita adalah orang yang hidup dari tiga huruf dari nama kita. Kenapa sih kamu enggak dewasa banget?
A: Memangnya perceraian membuat kamu terhapus dari masyarakat? Aku juga jadi duda. Tapi kau enggak peduli soal kehormatanku.
G: Kan kamu yang mau cerai. Aku yang dirugikan di sini. Apa yang kamu lakukan kalau aku susah cari kerja nanti? Perceraian kan pilihan kamu, jadi jalani hidupmu dengan pilihanmu sendiri. Aku korbannya, jadi kasih aku rumahnya.
G: Enggak ada yang enggak adil. Ini tanggung jawab kamu karena telah kasih tau seluruh orang di Korea kalau kamu mencintaiku. Aku merasa sangat malu kamu akhirnya menunjukkan sifat aslimu.

Dispatch juga merilis percakapan antara Ahn Jae Hyun dan CEO HB Entertainment, Moon Bo Mi.

M: Tiga hari yang lalu, kamu kembali pulang ke rumah dengan Goo Hye Sun. Kenapa?
A: Aku mau ambil Anjoo (kucing peliharaan).
A: Password pintunya diubah. Hari itu, dia membukakan pintu.
M: Aku dengar kamu ke apartemen sebelum password-nya diubah. Untuk minum-minum.
A: Apa yang kamu katakan? Itu adalah pertama kalinya aku pulang ke sana. Ah, ada lagi hal aneh yang dia katakan.
M: Itu sebelumnya atau dua hari sebelum kamu ambil Anjoo?
A: Aku belum pulang ke sana kecuali untuk menaruh barang-barangku.
M: Aku dengar kamu bolak-balik ke sana sekitar 10 kali. Makanya aku kesal saat mendengarnya.
A: Password-nya diubah, bagaimana aku bisa masuk?
M: Huh?
A: Aku enggak ke sana selain saat menaruh barang-barangku.
M: Password diubah karena hari di mana kamu pulang ke rumah setelah minum-minum.
A: Aku enggak ke sana selain waktu aku aku ambil Anju.
A: Enggak masuk akal. Aku selalu sama manajer kok.
M: Ini copy pesan yang dikirim Goo Hye Sun kepadaku.
'CEO. Aku minta maaf mengirimkanmu ini saat kamu lagi rapat. Pertemuan dengan teman itu bukan cuma untuk makan bareng, tapi mereka juga pergi ke event XXX sama-sama. Mereka duduk bersebelahan di kereta dan membeli tiket pesawat ke suatu tempat. Mereka juga chatting lewat Kakao Talk seharian. Ini 100 persen fakta. Sebaiknya kamu hati-hati soal ini karena semua orang salah paham tentang situasi kita. Aku sangat menyesal hal ini terjadi, CEO. Aku akan bekerja keras agar imej agensi tidak menjadi jelek. Aku akan memikirkan ini dengan lebih hati-hati dan menghubungimu lagi'.
M: Aku terus mengatakan padanya untuk percaya padaku. Aku bilang padanya kamu hanya makan bareng.
A: Aku enggak pernah naik pesawat sama dia.
M: Kereta?
A: Di kereta, aku hanya sebentar duduk bersama orang yang dijadwalkan untuk pekerjaan itu, lalu aku kembali ke kursiku. Kita di sana bertiga.
A: Aku duduk terpisah dengannya. Aku duduk bersama Kang Joon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya