Seniman Jogja: Djaduk Ferianto Orang yang Keras Tapi Pedulinya Besar

Marzuki Jogja Hiphop Foundation
Sumber :
  • VIVA/ Cahyo Edi/ Yogyakarta

VIVA – Marzuki Mohamad atau dikenal dengan nama panggung Kill the DJ mengenang peran Djaduk Ferianto di awal kariernya bermusik. Marzuki bersama Jogja Hiphop Foundation (JHF) pun tak lepas dari peran Djaduk Ferianto.

Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Gimana Cara Tunjukkan Kepedulian?

Marzuki atau akrab disapa Juki menceritakan saat dia dalam kondisi tak memiliki uang, Djaduk meminjaminya sebuah studio. Studio itu dipakai Juki untuk rekaman karya perdananya.

"Dulu saya miskin enggak punya apa-apa. Yang minjemin studio buat rekaman untuk pertama kali, Mas Djaduk," ujar Juki usai pemakaman Djaduk, Rabu, 13 November 2019.

Akhir Tragis Penghina Nabi Muhammad SAW

Sembari menahan airmata, Juki mengingat sosok Djaduk memiliki karakter yang keras. Meskipun demikian, Djaduk disebut Juki memiliki kepedulian yang besar agar orang-orang yang ada di sekitarnya bisa tumbuh.

"Di balik karakternya yang keras, dia (Djaduk) itu sangat peduli dengan orang-orang di sekitarnya tumbuh. Dan ngasih kesempatan teman-teman jadi Jogja Hip Hop Foundation itu yang dipinjemin mas Djaduk. Dulu enggak ada studio, ya (masih) miskin. Mas Djaduk membuka diri (untuk) kita rekaman," kata Juki mengenang Djaduk Ferianto.

Cantik! 10 Halte TransJakarta Disulap Bak Galeri Seni, Cocok Jadi Spot Instagramable

Djaduk Ferianto kini telah di makamkan di samping makam sang ayah, Rabu, 13 November 2019. Djaduk yang meninggal karena serangan jantung, menghembuskan napas terakhirya di pangkuan sang istri, Petra.

Keluarga tak mengetahui penyebab serangan jantung yang menyerang Djaduk. Hanya saja, sang kakak Butet Kertaradjasa menyebut, hari-hari terakhir Djaduk Ferianto disibukkan dengan persiapan Ngayogjazz 2019 yang akan digelar Sabtu 16 November 2019 di Kwagon, Godean, Sleman.

Ilustrasi pameran virtual.

Geger Seorang Pegawai Museum Pajang Karya Seninya Dekat Lukisan Legendaris

Seorang pegawai museum seni Pinakothek der Moderne di Munich, Jerman, diam-diam menggantungkan lukisannya sendiri di samping karya Pablo Picasso atau Franz tanpa izin itu

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024