Curhat Asmara Abigail Terjebak di Italia Akibat Virus Corona

Asmara Abigail.
Sumber :
  • Instagram @asmaraabigail

VIVA – Aktris sekaligus model Asmara Abigail harus tertahan di Italia usai negara tersebut resmi di-lockdown akibat penyebaran virus corona atau COVID-19. Pemain film Perempuan Tanah Jahanam itu akhirnya menunda kepulangannya ke Indonesia yang semula dijadwalkan pada tanggal 25 Maret 2020.

Presiden Joe Biden Dinyatakan Positif COVID-19, Begini Kondisinya

Model 27 tahun itu bertolak ke Italia untuk menghadiri Milan Fashion Week pada Februari 2020 lalu. Karena peraturan dari pemerintahan Italia yang cukup ketat tersebut, ia kini terpaksa harus bertahan hidup di sana.

"Awalnya ke sini untuk kepentingan Milan Fashion Week dan ada dua film saya yang akan diputar di Eropa, yaitu Amsterdam dan Paris. Semua rencana batal karena breakout virus corona pada tanggal 22 Februari 2020," ujar Asmara Abigail, dikutip dari unggahan Instagram Story-nya, Kamis, 12 Ma?et 2020

Kejagung Diminta Usut Kasus Dugaan Korupsi Dana Covid-19 di Kabupaten Samosir

Ia menambahkan bahwa lonjakan kasus virus corona begitu tinggi di Italia. Di mana saat pemerintah setempat mengumumkan kasus pertama, jumlahnya baru belasan. Selang dua minggu, lonjakannya begitu pesat hingga ribuan.

"Kasus pertama itu 14 yang positif corona, dua minggu kemudian, hari ini (kasusnya) di atas 10 ribu. Yang sembuh 1.000 dan meninggal di atas 600 orang," kata dia.

Siemens Dorong Layanan Kesehatan Menuju Era Baru

Ia menuturkan bahwa kematian yang terjadi rata-rata dialami pada pasien berusia di atas 80 tahun disertai penyakit bawaan. Meski harus bertahan di sana, ia mengatakan bahwa pemerintah melakukannya demi menjaga kesehatan seluruh warga di Italia.

"Sistem lockdown untuk membantu fasilitas kesehatan karena dokter dan suster tidak sanggup melayani lonjakan pasien corona yang tiap harinya bisa naik 1.000 lebih. Jangan sampai jumlahnya terlalu tinggi dan membuat mereka harus memilih siapa yang diselamatkan terlebih dahulu," jelasnya.

Ilustrasi mayat/jenazah.

Pemerintah Sri Lanka Minta Maaf ke Umat Islam usai Paksa Korban Covid-19 Dikremasi

Pemerintah Sri Lanka pada Selasa, 23 Juli 2024, secara resmi meminta maaf kepada masyarakat Muslim di pulau itu karena memaksa korban COVID-19 untuk dikremasi.

img_title
VIVA.co.id
24 Juli 2024