Prilly Latuconsina Tidak Mau Potong Hak Karyawannya

Prilly Latuconsina
Sumber :
  • VIVA.co.id/Wahyu Firmansyah

VIVA – Aktris yang juga memiliki beberapa usaha, Prilly Latuconsina ikut terkena dampak pelemahan ekonomi di tengah pandemi corona. Salah satu lini usahanya yang bergerak di bidang kuliner, Nona Judes harus tutup. Kini, usahanya tersebut hanya melayani pesanan online.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

"Di mall, di restorannya itu kita tutup karena kita kan enggak mau customer dareng ke situ rame-rame kan, dan selain itu percuma juga karena sekarang semua orang lagi di rumah, otomatis restoran juga enggak jalan kalau offline, makanya kita putusin tutup," kata Prilly saat dihubungi oleh wartawan baru-baru ini.

Prilly sebisa mungkin tetap membayar hak karyawannya. Mereka juga tetap masuk dan jadwalnya dibuat bergantian. Keputusan tersebut disetujui oleh partner bisnis Prilly. 

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

"Kita kan tahu kapasitas karyawan kita ya, ada beberapa kebutuhan mereka yang memang harus terus berjalan dan mereka juga tetap membutuhkan pekerjaan jadinya tetep kita masukin mereka," katanya.

Bahkan pihak Prilly mengeluarkan dana lebih untuk membelikan karyawannya alat pelindung diri seperti masker, penutup kepala dan sabun antiseptik untuk tangan dan mencuci seragam mereka. Hal seperti itu buat para pegawai tetap bisa bekerja dan menerima hak seperti biasanya.

Gawat, Ratusan Kucing di Pulau Siprus Meninggal Akibat Coronavirus

Baca juga: Sambil Menangis, Prilly Latuconsina Ungkap Masa Sulit Dalam Hidupnya?

"Enggak ada masalah, justru mereka seneng masih bisa kerja dan enggak di rumahkan kan, karena akhirnya mereka tetap bisa kita gaji tapi tetap aman karena kita kasih pelindung kesehatan," ujar Prilly.

Selain itu, Prilly menerapkan prinsip physical distancing kepada karyawannya saat bekerja. Hal itu guna menjaga kebersihan dan kepercayaan pada pelanggan. Kini, setiap harinya Prilly masih terus mencari cara agar hak karyawannya terpenuhi.

"Yang aku pikirin bukan aku bisa makan apa besok, tapi aku bisa kasih makan gak buat orang yang kerja sama aku, jadi engak mikirin diri sendiri lagi bener-bener mikirin karyawan," ucap Prilly.

Prilly melihat, bisnisnya tidak akan cepat bangkit setelah pandemi usai. Sekiranya butuh waktu tiga bulan untuk bisnis Prilly agar bisa berjalan seperti biasa setelah gelombang virus corona selesai.

"Enggak bisa dalam waktu yang singkat, jadi di rumah ini otak mau meledak, mikir tetep kerja tetep tapi enggak bisa lakuin apa-apa, engak bisa brainstorming, enggak bisa meeting, jadi tetep di rumah tapi stress mikirin orang dan semua yang dijalanin," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya