Dokter Tirta: Sarah Keihl Tidak Ada Niat Jual Diri

Sarah Keihl.
Sumber :
  • Instagram @sarahkeihl

VIVA – Sarah Keihl sempat membuat jagat maya heboh lantaran mengunggah video lelang keperawanan senilai Rp2 miliar untuk membantu korban virus corona atau COVID-19. Meski telah dihapus, banyak masyarakat yang merasa marah atas sikap tersebut. Hal ini membuatnya langsung meminta maaf.

Top Trending: Kisah Mualaf Dokter Tirta hingga Willy Amrul Adik Kandung Buya Hamka Jadi Pendeta

“Saya Sarah meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena telah membuat gaduh atas berita kemarin," ujarnya dalam IGTV Dokter Tirta, dikutip Minggu, 24 Mei 2020.

Sarah mengaku mengambil langkah untuj melelang keperawanan karena merasa kecewa atas sikap masyarakat yang terkesan acuh dengan imbauan pemerintah. Ia merasa sudah cukup lama berdiam diri di rumah sebagai aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sementara masyarakat malah asyik di luar rumah.

Kisah Mualaf Dokter Tirta, Berawal dari Sang Ayah yang Dihina dan Diremehkan

"Sebetulnya ini adalah bentuk kekecewaan saya karena selama ini saya sudah disiplin menjalani PSBB, di mana saya enggak pernah keluar rumah," tuturnya sambil menangis.

Tak sendirian, Sarah Keihl membuat permintaan maaf sambil didampingi Dokter Tirta. Dengan memberi kalimat pembuka, Dokter Tirta selaku anggota tim komunikasi gugas relawan sempat merasa kesal dengan sikap Sarah. Namun, kedatangan Sarah ke markas relawan membuatnya menerima permintaan maaf tersebut.

11 Pasangan Artis Baru Jalani Bulan Ramadhan Pertama di 2024, Ada BCL hingga Enzy Storia

"Dia datang ke markas relawan untuk membuat video permintaan maaf dan penjelasan. Dan soal chat yg beredar bahwa itu settingan, itu hoax. Terlepas, konsekuensi hukumnya, dia meminta maaf duluan. Monggo disimak videonya. Setelah video ini, saya yakin ada tuduhan pansos dkk. Monggo, mbak @sarahkeihl pasrah, tapi yg penting dia meminta maaf duluan," tulisnya.

Dokter Tirta menjelaskan, menurut Sarah Keihl, tujuan aksi lelang keperawanan itu bukan hal menyimpang seperti pemikiran masyarakat. Hal tersebut lebih mengarah pada suatu hal yang berharga berkaitan dengan nyawa pasien CÒVID-19.

"Tujuan awalnya : mbak sarah menjelaskan ada orng yg mengorbankan hal berharga di hidupnya, yg sama berharganya dengan nyawa, untuk mengingat perjuangan dokter, tapi salah fatal caranya, walau niat awalnya sarkasme dan tidak ada niat jual diri. Saya pun ga gitu suka caranya, semoga next time mbak sarah, lebih bijak, membuat statement," tulis Tirta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya