Tak Ada Penghasilan, Mpok Atiek Jual Perhiasan untuk Bayar Karyawan

Mpok Atiek.
Sumber :
  • Instagram @mpok.atiek

VIVA – Mpok Atiek mengaku menjual barang-barang berharganya di saat pandemi COVID-19 seperti saat ini. Hal itu dilakukan Mpok Atiek agar bisa membayar gaji karyawannya.

Idap Tumor Jinak Mpok Atiek Tetap Kerja: Setelah Syuting Baru Ngerasain Lagi Sakitnya

Meski mengaku menjual barang-barang berharganya, Mpok Atiek mengatakan itu tidak menjadi masalah dan tidak mengeluh.

“Iya (menjual) banda yang gak kelihatan kan. Itu kan jarang dipakai, dipakainya sekali-kali saja. Ya mau gak mau. Kita dikasih kenikmatan sama Allah sudah berapa puluh tahun. Happy, bahagia, gak pernah gak punya duit terus tiba-tiba dikasih cobaan begini masa ngeluh,” kata Mpok Atiek saat ditemui di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, pada hari Selasa, 7 Juli 2020.

Idap Tumor Jinak, Cerita Haru Mpok Atiek Kenang Kedua Orangtua Meninggal karena Kanker

Baca juga: Demi Menyambung Hidup, Mpok Atiek Rela Jualan Puding Kelapa

Mpok Atiek pun tak mau stres memikirkan sulitnya keuangan di tengah pandemi. Menurut dia, harta bisa dicari lagi jika sudah mulai syuting sinetron.

Mpok Atiek Ungkap Sudah 2 Tahun Jalani Pengobatan Alternatif untuk Berbagai Penyakit

“Jadi ngambil positifnya saja, enggak terlalu stres,” kata Mpok Atiek menambahkan.

Kemudian, Mpok Atiek juga menyebutkan barang-barang atau perhiasan yang telah dijualnnya tersebut.

“Banyaklah (yang dijual), masa mau diceritain. Gelang, cincin berlian, giwang semuanya ada beberapa biji,” ujar Mpok Atiek.

Meski begitu, Mpok Atiek tidak khawatir perhiasannya habis dijual demi kelangsungan hidup kayawannya. Bahkan, ia sudah siap menjual lagi perhiasan yang masih dimilikinya jika pandemi belum berakhir.

“Kalau corona masih panjang ke depannya, ya masih ada lagi yang dijual. Yang penting yang dijual (barang) yang gak keliatan,” ujarnya menambahkan.

Wanita yang laris menjadi bintang sinetron itu juga mengungkap kalau perhiasan yang djualnya sudah cukup banyak. Hasil dari penjualannya ia gunakan untuk membayar gaji karyawan, listrik, dan keperluan yang lainnya.

“Lumayan banyak lah (harta yang dijual). Tahu sendirilah usaha tanpa penghasilan, tapi saya harus tetap gaji karyawan, tetap bayar listrik, sopir, pembantu, bayar asisten, dan lain-lain. Sedangkan pemasukan sama sekali gak ada. Mau gak mau harus berkorban,” tutur Mpok Atiek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya