Rihanna Dikecam, Gelar Fashion Show Lingerie Pakai Lagu Berisi Hadis
- Instagram @badgalriri
VIVA – Penyanyi ternama, Rihanna, menggelar fashion show bertajuk Savage x Fenty selama akhir pekan. Sayangnya, pagelaran busana yang memamerkan seluruh modelnya dengan lingerie itu berakhir dengan kontroversi.
Penulis lagu sekaligus pebisnis itu dianggap telah melecehkan agama Islam, karena menggunakan iringan lagu yang berisi hadis selama pertunjukan.
Lagu tersebut berjudul Doom, yang diciptakan oleh produser asal London, Inggris, bernama Coucou Chloe, dua tahun yang lalu.
Coucou sendiri sendiri sebelumnya mengaku sudah me-remix audio, di mana lirik lagu tersebut berisi hadis yang menjelaskan tentang tanda-tanda akhir zaman atau kiamat.
"Bagi mereka yang bertanya-tanya apa saja contoh vokalnya, saya tidak membuat vokal untuk yang ini seperti yang bisa Anda tebak dengan mudah," kata Coucou pada saat menciptakan lagu itu, dikutip dari Aceshowbiz, Selasa, 6 Oktober 2020.
Mengetahui hal tersebut, warganet ramai-ramai mengecam Rihanna dan mendesaknya untuk mencari tahu dan meneliti terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
"Saya tidak bisa membiarkan Rihanna memakai Islam untuk pertunjukan pertamanya, para model mengenakan syal di kepala mereka dan itu tampak seperti HIJAB, dan pertunjukan keduanya dia menggunakan lagu yang me-remix HADIS .... kenapa tidak ada yang membicarakan ini, agamaku bukanlah estetika kalian semua," kata warganet Muslim geram.
"Dia berkencan dengan pria saudi selama bertahun-tahun! Hadis yang dia gunakan adalah tentang kiamat ketika lagunya berjudul doom ... COBA LAGI," kata yang lain mengaitkan dengan mantan Rihanna, Hassan Jameel, yang juga seorang Muslim.
"Hey rih kenapa kamu memilih lagu malapetaka untuk pertunjukanmu. Sungguh menyakitkan mengetahuinya. Lagu-lagumu luar biasa dan memiliki lirik yang bagus. Lebih baik memutar lagumu daripada DOOM itu," tutur warganet.
Penindasan Muslim di China: Penindasan Sistematis terhadap Kebebasan Beragama
Di bawah pemerintahan otoriter Partai Komunis China (PKC), populasi Muslim di China menghadapi pembatasan dan penindasan yang ketat terhadap praktik keagamaan mereka.
