Jawaban Puan Maharani Ditanya Boy William soal Insiden Mic Mati

Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato pengantar dalam rangka Sidang Bersama DPR-DPD di Ruang Rapat Paripurna, Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Nama Ketua DPR RI, Puan Maharani sempat menjadi sorotan publik beberapa waktu lalu. Hal ini lantaran Puan diduga mematikan mikrofon seorang anggota dewan dalam rapat pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja pada 5 Oktober 2020 lalu.

Gerindra Sebut Dasco dan Puan Faktor Penting Percepatan Rekonsiliasi Politik

Melalui channel YouTube Boy William, Puan Maharani angkat bicara terkait insiden tersebut. Dijelaskan Puan bahwa pimpinan sidang bertugas untuk menjaga jalannya persidangan berjalan dengan baik dan lancar.

"DPR itu punya aturan, punya tata tertib. Semua anggota DPR memang punya hak untuk berbicara. Untuk menjaga jalannya persidangan berjalan dengan baik dan lancar, yang memimpin rapat harus mengatur jalannya persidangan dengan baik dan benar," kata Puan dalam video tersebut.

Hasto PDIP: Mbak Puan Ketua DPR Selanjutnya Sesuai Arahan Ibu Megawati

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Puan Maharani bahwa mic di ruang rapat DPR memiliki sistem tersendiri. Yang mana, ketika pimpinan berbicara menggunakan mic, maka mic yang ada di tempat duduk anggota dewan akan mati.

"Kalau di floor, berbicara di atas itu (meja pimpinan), enggak bisa ngomong karena memang otomatis," jelas dia.

Direktur Industri Pengolahan Makanan Diduga Lakukan Penggelapan Uang Senilai Rp.8,5 Miliar

Dijelaskan Puan juga, anggota dewan tersebut juga sudah diberi kesempatan berbicara untuk mengungkapkan pendapatnya. Namun, ia ingin berbicara terus menerus.

"Harusnya kemudian tidak mengulang lagi berbicara dan memberikan kesempatan kepada yang lain untuk berbicara. Jadi karena ngomong terus, sebagai pimpinan sidang, pimpinan sidang harus mengatur semuanya dapat waktu untuk berbicara," jelas Puan.

Dijelaskan juga, bahwa kala itu yang menjadi pimpinan sidang adalah wakil ketua DPR yang duduk di sebelah kanannya. Karena anggota dewan tersebut berbicara terus menerus, pimpinan sidang kemudian meminta Puan untuk mematikan mic tersebut.

"Kita yang pimpin itu ada berlima dan siapa yang memimpin itu kesepakatan rapat pimpinan. Ketika kejadian yang heboh itu, yang mimpin sidang itu sebelah kanan saya. Tapi saat yang bersangkutan ingin bicara karena di floor pencet terus jadi di sana mati," jelas Puan.

Puan menambahkan, bahwa dirinya kemudian mematikan mic tersebut untuk menjaga agar persidangan berjalan dengan baik dan lancar.

"Makanya pimpinan sidang meminta kepada saya mengatur jalannya persidangan agar dia bisa berbicara bisa enggak (mic) dimatiin. Makanya saya matikan mic tersebut bukan sengaja, tapi menjaga persidangan agar berjalan dengan baik dan lancar," jelas Puan Maharani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya