Temon dan Indra Bekti Bicara Soal Pilkada

Indra Bekti
Sumber :
  • Instagram @indrabekti

VIVA – Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2020 akan segera digelar. Hal itu buat banyak pendapat bermunnculan, salah satunya dari kalangan selebritis.

Bobby Nasution akan Jalin Komunikasi dengan NasDem dan PKB untuk Pilgub Sumut

Seperti diketahui, artis dan politik berdekatann. Hal itu karena tidak sedikit kalangan artis yang memilih untuk terju ke politik praktis. Kali ini, ada Idra Bekti dan Temon yang berbicara menngenai Pilkada 2020.

Namun bukan untuk menncalonkan diri menjadi kepala daerah. Kedua artis itu menyampaikan dukungannya terhadap penyelenggaraan Pilkada.

Demokrat Munculkan Nama Dede Yusuf untuk Pilkada Jakarta 2024

Awalnya, pembawa acara, Indra Bekti berharap pilkada 2020 diundur. Namun, ia tahu, penyelenggaraan Pilkada 2020 adalah perintah undang-undang.

"Bagaimanapun pilkada harus banget ya, kita juga butuh pemimpin, ya harus dilakukan serentak. Jadi pasti udah diperhitungkan seperti apa," kata Indra Bekti saat dihubungi baru-baru ini.

Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut

Indra Bekri berharap seluruh tahapan pilkada menerapkan protokol kesehatan. Ia juga ingin kegiatan kampanye tidak perlu ada pengumpulan massa sehingga sulit menerapkan jaga jarak. 

"Demikian pula pada hari pemungutan suara, semoga protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat," ucapnya.

Penyelenggara pemungutan suara dan pemilih diharapkan rajin cuci tangan, senantiasa menjaga jarak, dan memakai masker.

Hal senada diungkapkan komedian Temon. Ia melihat ketakutan masyarakat di masa pandemi ini adalah sesuatu yang wajar.

"Ini kan pertama kali ya. Ada ketakutan wajar. Karena pilkada di masa pandemi bisa mengundang kerumunan, tapi kalau lihat anjuran, lalui tahapan, semoga sih aman," ucap Temon.

Menurut Temon, Pilkada serentak di tengah pandemi saat ini mau tidak mau harus tetap dilaksanakan. Hal itu mengingat harus ada pemimpin untuk mengambil keputusan strategis yang berdampak pada masyarakat. 

"Di masa pandemi ini kan harus ada pemimpin untuk mengambil keputusan strategis dan penting. Makanya tak bisa kalau tak ada pemimpin. karenanya harus ada kesadaran dari masyarakat juga dalam memilih," kata Temon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya