Artis FTV Lady Marsella Diduga Jadi Korban Pengadaan Bansos Rp60 M

- VIVA / Foe Peace Simbolon
"Pastinya sudah kita cek terlebih dahulu, tanpa sepengetahuan Mbak Lady kan aslinya saya yang pegang," kata Marsella lagi.
Lebih lanjut dia mengaku, selain ASL cs pihaknya melaporkan RM dan F yang diduga merekayasa SPK bodong ini. Keduanya diduga berperan menyakinkan PT MCP segera menyediakan stok barang. Mereka berdalih akan ada survei dari pihak Pemprov DKI Jakarta sebagai salah satu syarat untuk pekerjaan bansos itu.
Dia menyebut ASL cs diduga telah menggunakan dana dari kreditor LN atau pinjaman untuk belanja barang dan menimbunnya di gudang PT MCP. ASL cs diduga telah memalsukan surat kuasa tertanggal 16 September 2020 yang isinya seolah Direksi PT MCP telah memberikan kuasa kepada ASL untuk mengajukan fasilitas pinjaman.
“Tetapi anehnya sudah ada salinan akta pada tanggal 16 September 2020, padahal pada tanggal itu dan beberapa hari setelahnya klien Kami masih meminta adanya perbaikan atas draft yang diajukan oleh Pihak ASL cs," ujar Yarus.
Marsella mengatakan akibat peristiwa tersebut barang menumpuk di gudang PT MCP, barang ini tidak bisa disalurkan sesuai rencana. ASL cs lantas membuat fait accompli yang berbuntut gudang beserta isinya yang tidak lain merupakan properti milik Lady Marsella diambil alih.
Bahkan, menurutnya para pekerja di gudang diancam dan disuruh pulang kampung. Lalu, stempel beserta kop surat milik PT MCP disandera. Terakhir, Marsella menyebut Pemprov DKI Jakarta telah membantah keabsahan seluruh dokumen yang pernah dikeluarkan dengan cap Pemrov DKI itu. BPPBJ Provinsi DKI Jakarta menyatakan tidak pernah membuat surat tersebut. Sehingga SPK yang diberikan ASL cs dipastikan palsu.
"ASL cs bahkan mencoba mengalihkan tanggung jawab pinjaman kepada PT MCP, dengan meminta tanda tangan Lady Marsella, yang tentu saja ditolak mentah-mentah oleh kami," katanya.