Mbak You Ungkap Ciri Kuliner Pakai 'Penglaris'

Mbak You.
Sumber :
  • Instagram @mbakyou

VIVA – Mungkin sudah tidak asing di telinga masyarakat tentang kata 'penglaris' dalam sebuah usaha. Banyak asumsi yang dilontarkan masyarakat perihal warung atau tempat makan yang disebut-sebut menggunakan penglaris untuk dagangannya.

Ada Tempat Kuliner Baru di Cikarang, Hadirkan Konsep Grill Delli Hingga Menu Delicatessen

Terkait dengan hal itu, peramal Mbak You melalui channel YouTubenya bersama dengan sang Bibi, EDJ Novion membahas tentang penglaris. Dalam tayangan tersebut, Mbak You menjelaskan bahwa pada dasarnya orang yang berdagang ingin dagangannya laris dibeli.

"Kalau orang jualan itu pengennya laris," kata Mbak You dalam channel YouTube pribadinya.

Menyuguhkan Menu Istimewa dalam Periode Terbatas

"Tapi saya pernah denger, kayak misalnya salah satunya yang pernah denger itu tukang bakso kalau makan di situ pasti enak, kalau dibawa pulang nggak enak. Sampe antre gitu, itu enggak wajar sih," tanya EDJ Novion.

"Kalau bakso emang ada yang pake ada yang enggak. Tapi pada dasarnya orang jualan itu pengen laris. Laris karena murah, laris karena tempatnya enak, atau laris karena rasanya enak itu bisa dibedakan antara laris dan penglarisan," ungkap Mbak You.

67 Destinasi Wisata Unggulan di Purwakarta yang Cocok Buat Berlibur Saat Lebaran

Mbak You menjelaskan bahwa salah satu ciri yang bisa menandakan seseorang menggunakan 'penglaris' dalam usahanya khususnya makanan adalah ketika dibawa pulang makanan tersebut rasanya tidak enak.

"Tapi kalau makan di tempat enak dibawa pulang enggak enak bisa," kata EDJ Novion. "Salah satu ciri," jawab Mbak You.

EDJ Novion pun menanyakan bagaimana caranya bagi orang awam mengetahui apakah usaha itu ada 'penglarisnya' atau tidak. Mbak You bahkan sempat bercerita pengalamannya saat memakan soto di Yogyakarta dimana penglarisnya itu berupa benda bergerak yakni cacing.

"Tapi ada perbedaannya gak sih misalkan kalau dengan mata telanjang saya wajar aja, tapi kalau orang yang kamu lihat ada yang pakai," tanya dia.

"Kalau kamu diajak makan tiba-tiba saya belok saya melihat sesuatu hal. Di Yogyakarta ada di Semarang saya liat di kota saya Salatiga juga ada jualan soto di dalam kuahnya ada barang hidup di situ kayak cacing. Waktu itu di Yogyakarta," kata Mbak You.

Mbak You menambahkan ciri lainnya dari penggunaan penglaris adalah adanya tumbal.

"Sebenernya di sekeliling kita itu banyak gak cuman itu rumah bisa, diri kita bisa, usaha kita bisa. Banyak ciri-cirinya banyak korbannya orang terdekat banyak tumbalnya," jelas Mbak You.

Penasaran EDJ kemudian menanyakan lagi apakah bisa seseorang yang menjalankan bisnis tanpa menggunakan magic atau penglaris. Dan jawaban Mbak You pun bisa.

"Kalau misalkan orang itu awal usaha sudah jalan ataupun udah berhasil itu salah satu kita ga pakai magic bisa gak?," tanya EDJ.

"Bisa. Orang jualan itu macem-macem penglarisnya. Jadi ya gitu ya harus hati-hati enggak semuanya sih. yang penting niatnya," jelas Mbak You.

Tidak sampai di situ, Mbak You juga kembali menjelaskan ciri usaha yang memiliki 'penglaris'. Hal itu bisa diamati dari suasana hingga aroma dari makanan tersebut.

"Bisa dilihat dari apa tandanya apa?," tanya EDJ. "Baunya, suasananya, aromanya, kelihatan dari luar dalam rasanya semua kelihatan. Tapi enggak semuanya gitu, ada yang enggak pakai penglarisan tapi enak," ungkap Mbak You.

Di sisi lain, EDJ juga menanyakan tentang penggunaan tumbal dalam membantu melariskan usaha seseorang.

"Penglarisan sama magic menggunakan tumbal perbedaannya dan efek nantinya seperti apa?" tanya EDJ.

"Ada perjanjian biasanya. Ada yang kalau penglarisnya kebangetan banget biasanya ada perjanjian. Tapi kalau masih tahap-tahap biasa laris ya memang ada doanya ada syaratnya. Soal penglarisan kita ambil positifnya enggak semua dagangan ada penglarisnya tapi pasti ada orang yang pakai penglarisan yang aneh yang makanannya juga aneh yang makanannya enggak enak tapi rame itu ada beberapa hal," ujar Mbak You.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya