- Instagram @hotmanparisofficial
VIVA – Pandemi COVID-19 belum selesai di Indonesia. Beberapa artis dan publik figur bahkan terpapar COVID-19. Namun juga banyak dari mereka yang masih terhindar dari virus tersebut, salah satunya pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.
Selama ini Hotman Paris vokal menyuarakan soal protokol kesehatan. Hotman Paris ternyata punya cara tersendiri untuk mencegah dirinya terpapar COVID-19. Cara ini ampuh bagi Hotman Paris miliar tetap sehat meskipun artis-artis lain bertumbangan karena positif COVID-19.
Apa hal yang dilakukan Hotman Paris agar bisa menjalani ini? Baca artikel ini selanjutnya.
Hal itu akan diutarakan Hotman Paris di hadapan Gus Miftah dan Fanny Ghassani. Mereka akan menggali info mengenai sepak terjang serta kehidupan pribadi Hotman Paris selama berkecimpung di dunia advokasi maupun industri hiburan.
"Dalam hidup saya ini, 95 persen perbuatan saya itu baik, 5 persen memang salah,” kata Hotman Paris dalam acara Ngobro; Bareng Gus Miftah, Jumat, 30 Juli 2021.
Selain itu, Hotman juga akan membongkar tasnya. Ia akan menunjukkan bawaannya yang didominasi oleh benda dan alat kesehatan. Untuk melengkapi perbincangan mengenai pandemi, akan hadir Mohamad Syahroni seorang nakes sekaligus penyintas COVID-19 yang kisahnya sempat viral karena kehilangan sosok istri yang meninggal dalam keadaan mengandung buah hati mereka.
Serta adapula dr. Muhamad Fajri Adda'i seorang ahli medis yang menyampaikan pandangannya seputar lonjakan COVID-19, vaksin, hingga jenis COVID varian terbaru. Gus Miftah juga membagikan wejangan tentang pentingnya kebijaksanaan dalam menghadapi situasi pandemi sebagai konklusi dari kisah maupun pengetahuan yang dibagikan oleh para narasumber. Gus Miftah juga tak lupa memberikan quotesnya.
“Lelaki yang hebat bukan mencintai banyak wanita, tapi berani menolak banyak wanita untuk mempertahankan satu wanita,” kata Gus Miftah.
Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline
Riset ini menyebut produk fashion dan kecantikan, (masing-masing sebanyak 46%) dibeli secara online, sementara kebutuhan sehari-hari seperti makanan (34%) secara offline.
