- Instagram @kemalpalevi
VIVA – Komisi Penyiaran Indonesia beberapa waktu terakhir tengah menjadi sorotan masyarakat. Hal ini menyusul peristiwa perundungan dan pelecehan seksual yang diduga dialami salah satu karyawan KPI Pusat.
Belum juga masalah ini selesai, KPI kembali disorot karena kemunculan Saipul Jamil di televisi. Publik merasa keberatan mantan narapidana pelecehan seksual pada anak di bawah umur bisa tampil bebas di televisi. Belum lagi, penyambutan luar biasa saat penyanyi dangdut itu bebas penjara.
Kritik dan sindiran banyak dilayangkan kepada lembaga tersebut, tak terkecuali kepada Agung Suprio, Ketua KPI. Baru-baru ini, komika dan content creator Kemal Palevi menyuarakan kritiknya lewat Twitter.
Dia menyertakan beberapa foto tangkapan layar komentar-komentar Ketua KPI itu di Instagram. Lalu, Kemal menuliskan kalau komentar-komentar Ketua KPI di Instagram mengkhwatirkan dan memintanya untuk mundur.
"Yang terhormat, Bapak Ketua KPI, sehat? Dari balasan Bapak di kolom komentar instagram, dan dari berita yang akhir-akhir ini saya baca, kok kayak mengkhawatirkan ya? Kalau lagi gak sehat, mending mundur atuh pak :(," tulis Kemal di akun Twitternya @kemalpalevi.
Salah satu komentar yang dibagikan dalam unggahan Kemal yang menarik perhatian adalah komentar Agung pada salah satu warganet yang bertanya soal cara agar bisa bekerja di KPI.
"Pak gimana caranya agar bisa kerja di KPI?" tulis warganet itu.
Lantas, Agung Suprio memberikan jawaban yang cenderung bernada merendahkan.
"Mau jadi apa? OB?" balas Agung pada pertanyaan warganet.
Jawaban Agung pun memancing reaksi dari warganet lain. Mereka menilai jawaban Agung justru menghina si penanya.
"wkwkwkwk nanya lowongan kerja langsung ditawarin jadi OB apa ga tersinggung?"
"bercanda aapa menghina kalau itu bercanda, becandanya sampean ga menunjukkan seorang pemimpin."
Cuitan Kemal Palevi juga ikut dibagikan akun Instagram @lambeturah_official. Tak sedikit warganet yang ikut mengkritik komentar Ketua KPI Agung Suprio.
"Makin menunjukkan kebobrokan nya.."
"Ketua KPI sedang menunjukan kelasnya, miris."
"Kan cuma bercanda. Kyk pelaku bully MS. Lembaganya juga bercanda membodohi rakyat pakai sensor2. Semua mah bercanda.............. Tapi nggak ada yg lucu."
Beli Sepatu Bola Rp10 Juta, Kena Pajak Rp31 Juta, Warganet: Perhitungan dari Mana?
Warganet bernama Radhika Althaf mempertanyakan perhitungan pajak =yang dinilainya terlalu besar saat membeli sepatu sepakbola seharga Rp10 juta dan pajak Rp31 juta.
