- Instagram/alfindk
VIVA – Dimas Kusnandi, Alfin Dwi Krisnandi dan Sepriadi Chaniago, memutuskan untuk tidak lagi memakai nama Warkopi. Mereka turut meminta maaf pada Indro, pihak Warkop, dan Lembaga Warkop DKI serta berjanji tidak akan memakai nama grup Warkopi lagi.
Untuk sementara, mereka mengatakan akan menggunakan nama masing-masing dulu, sembari mencari nama baru untuk grup yang disebut mirip dengan Warkop DKI itu.
Lalu, baik Dimas, Alfin maupun Sepriadi, apakah sudah memikirkan nama baru untuk grup mereka?
Berbincang di Vois Podcast, ketiganya mengaku belum menemukan nama baru untuk grup mereka. Namun, justru warganetlah yang sudah mengusulkan banyak nama untuk grup tersebut.
"Belum, malah dari netizen lagi sih kita. Warnet DKI lah, Warcombro, Warteg, Warmindo, macem-macem," kata mereka di YouTube VDVC, dikutip VIVA, Jumat 8 Oktober 2021.
Kemudian masing-masing personel pun mengeluarkan idenya. Dimulai dari Dimas atau yang akrab disapa Alfred.
"Saya pengen Taciman (Tasik, Cipadu, Matraman)," kata Alfred yang ingin mengubah nama grup itu sesuai daerah asal masing-masing.
Lalu, kalau Sepriadi alias Asep, kira-kira mau nama grupnya seperti apa, ya?
Warkopi
- IG @warkopifans
"Ada Taciman (Asep, Dimas, Alfin, Tasik, Cipadu, Matraman)," sahut pria yang disebut mirip dengan Almarhum Dono itu.
Meski mereka mengaku mendapat banyak hujatan dari warganet karena sempat menggunakan nama Warkopi dan disebut menjiplak Warkop DKI, tapi ketiganya mengaku akan tetap bertahan di dunia entertainment.
"Tidak donk (berhenti), lanjut (berkarier di entertainment). Sudah mencebur, sekalian basah aja," ujar Alvin mantap menjawab.
Lalu, bagaimana dengan wajah ketiganya yang disebut sangat mirip dengan grup lawak legendaris Warkop DKI?
"Kalau wajah kan pemberian yang Maha Kuasa, bukan kita yang minta. Kalau saya yang minta mah maunya jadi kaya Leonardo. Karena pemberian yang Maha Kuasa, kita terima aja," kata Asep.
Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan
The Taliban in Afghanistan have announced plans to restrict or completely block access to Facebook, a move condemned by rights activists. The Taliban’s acting minister of
