Profil Maudy Ayunda, Disorot Pasca Jadi Investor Startup Segari

Maudy Ayunda.
Sumber :
  • Instagram @maudyayunda

VIVA – Nama Maudy Ayunda tengah ramai diperbincangkan, lantaran menjadi salah satu investor di sebuah startup grocery commerce Segari. Maudy Ayunda dan Co-Founder Segari Farand Anugerah sama-sama berkuliah kampus Ivy League di Amerika Serikat. Bedanya, Maudy lulusan Stanford. Sedangkan Farand menempuh pendidikan di Harvard.

7 Destinasi Lokasi Syuting Film dengan Budget Besar yang Wajib Dikunjungi di Dunia

Maudy menjelaskan alasan dirinya berinvestasi di Segari dampak yang diciptakannya startup tersebut bagi masyarakat dan petani.

"Segari membantu petani lokal untuk mendapat penghasilan adil dari produk yang mereka jual. Saya rasa ini adalah model bisnis yang bisa menjadi masa depan industri e-grocery Indonesia," ujarnya.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Berikut ini profil Maudy Ayunda, aktris yang kini jadi salah satu investor Segari. Dilansir dari berbagai sumber, Maudy diketahui lahir pada 19 Desember 1994. Ia merupakan putri dari pasangan Didit Jasmedi R. Irawan dan Muren Murdjoko. Maudy memiliki seorang adik bernama Amanda Khairunnisa.

1. Awal Karier

Meiska Angkat Fenomena Istilah Badut dalam Lagu Terbarunya

Maudy Ayunda.

Photo :
  • Instagram @maudyayunda

Maudy mengawali karirnya sebagai seorang aktris pada tahun 2005 lalu dengan membintangi film Untuk Rena produksi Miles Film. Melalui film tersebut, dianugerahkan penghargaan Aktris Utama Terpilih oleh Festival Film Jakarta 2006 di usianya yang baru menginjak 11 tahun.

Ia juga dinominasikan dalam MTV Indonesia Movie Awards 2006 untuk kategori Most Favorite Rising Star. Pada tahun 2009, Maudy kembali mendapatkan peran di film produksi Miles Films yang merupakan sekuel film Laskar Pelangi berjudul Sang Pemimpi. Dalam film tersebut, ia berperan sebagai gadis Melayu bernama Zakiah Nurmala.

Pada tahun 2011, setelah memerankan anak umur 11 tahun dan gadis SMA pujaan hati di film Sang Pemimpi, Maudy Ayunda hadir dalam film karya Aditya Gumay, Rumah Tanpa Jendela sebagai Andini. Ia juga beradu akting dengan Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan dalam film Tendangan dari Langit.

Tahun berikutnya, Maudy bermain dalam film Perahu Kertas yang dibintangi bersama Adipati Dolken. Film ini juga mempertemukan kembali Maudy dengan Surya Saputra. Perannya dalam film tersebut membuat Maudy masuk dalam nominasi Festival Film Bandung untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terpuji.

2. Penulis Buku

Maudy Ayunda.

Photo :
  • Instagram @maudyayunda

Selain mengawali karier sebagai aktris pada tahun 2005, ia juga merilis buku pertamanya yang berjudul A Forest of Fables. Buku tersebut berisi tujuh belas dongeng pendek tentang satwa-satwa di hutan. Seluruh hasil penjualan buku tersebut ia sumbangkan untuk korban Tsunami Aceh 2004.

3. Penyanyi

Maudy Ayunda.

Photo :
  • Instagram @maudyayunda

Tidak hanya berkarya di seni peran, Maudy merilis album debutnya yang berjudul Panggil Aku... pada tahun 2011. Dalam album yang berisi 10 lagu ini, Maudy memasukkan salah satu lagu ciptaannya yang berjudul Tetap Bersama.

Dalam film terbarunya, Perahu Kertas, Maudy juga didapuk untuk mengisi soundtrack film yang berjudul sama, yaitu Perahu Kertas ciptaan Dewi Lestari.

Lagu tersebut berhasil membawanya sebagai pendatang baru di dunia musik. Ia dinominasikan dalam Anugerah Musik Indonesia 2013 untuk kategori Pendatang Baru Terbaik dan Karya Produksi Original Soundtrack Terbaik.

Maudy Ayunda juga masuk dalam nominasi Anugerah Planet Muzik 2013 yang diadakan di Singapura sebagai Artis Wanita Terbaik dan Lagu Terbaik Indonesia untuk lagu Perahu Kertas.

Pada tahun 2013, Maudy Ayunda menayangkan album mini dengan video musik di kanal YouTubenya. Album tersebut diberi nama My Hidden Collection dan berisi 4 lagu yang ditulis dalam bahasa Inggris oleh Maudy sendiri.

Pada Januari 2014, Maudy Ayunda berduet dengan penyanyi yang bertempat tinggal di Amerika, David Choi dan mengeluarkan lagu berjudul By My Side. Lagu tersebut kemudian dimasukan ke album terbaru Maudy yang dirilis pada tahun 2014. Lagu ini masuk nominasi Anugerah Musik Indonesia 2015 untuk Kolaborasi Pop Terbaik.

4. Produser Musik

Maudy Ayunda.

Photo :
  • Instagram @maudyayunda

Selain bernyanyi Maudy Ayunda diketahui juga menjadi produser, penyanyi dan penulis lagu di Trinity Optima Production sejak Oktober 2010 lalu. Di label musik itu, Maudy Ayunda bertanggung jawab atas produksi, strategi bisnis, dan pemasaran.

Pengalaman dan paparan di berbagai vertikal (produksi, pemasaran, distribusi). Album solo yang diproduksi secara kreatif Oxygen (2018), Moments (2015) (Platinum) dan Panggil Aku (2011).

5. Menjadi investor

Maudy Ayunda

Photo :
  • Instagram Maudy Ayunda

Dari data linkedin, Maudy Ayunda diketahui menjadi investor di The 21 Fund sejak Februari 2021. The 21 Fund adalah dana awal senilai US$2 juta yang dibangun dan diinvestasikan pada generasi berikutnya dari perusahaan rintisan Stanford Graduate School of Business (GSB). Misi The 21 Fund adalah menjadi investor yang paling aktif dan memberi nilai tambah bagi setiap pendiri GSB '21.

6. Co-Founder Kejar Mimpi

Maudy Ayunda.

Photo :
  • instagram maudy ayunda

Maudy Ayunda diketahui merupakan co-founder dari Kejar Mimpi Social Movement. Menggagas Gerakan Mengejar Impian pada tahun 2016 bekerja sama dengan CIMB Niaga. Kegiatan yang dilakukan antara lain membangun pusat komunitas di daerah tertinggal, pengumpulan dan redistribusi buku bekas untuk mempromosikan literasi, mengadakan acara inspiratif di 50+ sekolah dan universitas di seluruh Indonesia.

7. Riwayat Pendidikan

Maudy Ayunda

Photo :
  • instagram.com/maudyayunda

Maudy Ayunda diketahui merupakan salah satu aktris tanah air yang cukup concern dengan pendidikan. Maudy diketahui pernah bersekolah di British International School sebelum melanjutkan pendidikan S1 nya di Oxford University pada tahun 2013 lalu. Mengambil jurusan P.P.E (Politics, Philosophy, and Economics) Maudy berhasil lulus pada 2016 lalu.

Tidak sampai di situ, Maudy Ayunda diketahui juga menempuh S2 di Stanford University dengan double degree yakni Master of Arts dan Master if Business Administration di bidang Pendidikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya