- Allkpop
VIVA – Baru-baru ini, penggemar dihebohkan dengan beredarnya rumor kencan Jungkook BTS dan aktris Lee Yoo Bi. Rumor itu dimulai lewat dugaan di YouTube dan komunitas online yang mengklaim keduanya memiliki barang yang sama dan melakukan ‘lovestagram’ di media sosial.
Untungnya, kedua belah pihak kini telah membantah isu tersebut.
Agensi Lee Yoo Bi bahkan menyebut bahwa artisnya itu sama sekali tidak mengenal Jungkook BTS secara pribadi.
"Aku mendengar tentang rumor kencan itu beberapa kali. Namun, yang aku tahu, dia bahkan tidak mengenal Jungkook secara personal. Aku pernah bertanya padanya dan dia menjawab bahwa dia kenalnya dengan Suga," ucap sumber dari agensi Lee Yoo Bi, dikutip VIVA dari laman Allkpop, Selasa, 28 Desember 2021.
Sumber yang sama juga mengatakan bahwa saat aktris itu ditanya soal rumor kencan dengan Jungkook BTS, dia hanya tertawa.
"Dia tertawa karena itu jelas tidak benar," tambahnya.
Big Hit Music juga membantah
Jungkook BTS dan Lee Yoo Bi.
- Allkpop
Big Hit Music juga menanggapi rumor kencan yang menerpa member BTS, Jungkook. Diketahui bahwa rumor tersebut bersumber dari seorang YouTuber yang sebelumnya pernah V BTS peringatkan. Desas-desus kencan awalnya berasal dari video YouTube oleh YouTuber yang telah digugat oleh V BTS secara pribadi sekitar seminggu yang lalu.
Pada 23 Desember 2021 lalu, YouTuber itu mengunggah video yang menuduh Jungkook BTS dan Lee Yoo Bi berkencan dengan 'tanda terima' yang dia kumpulkan secara online.
Ini bukan pertama kalinya ia menyebarkan rumor kencan member BTS. Dia mengklaim Jimin dan Jeong Ye In Lovelyz berkencan pada bulan November 2021, serta mengklaim V BTS menjalin hubungan dengan putri Chaebeol.
Sementara itu, Big Hit Music mengatakan akan mengambil tindakan atas unggahan "yang melampaui batas ekspresi dan komentar pribadi yang wajar dan dapat diterima", dengan mengatakan bahwa perusahaan tersebut secara rutin memantau media sosial dan papan pesan untuk unggahan tentang artisnya yang berisi "kritik yang bermaksud tidak baik" dan "penyebaran informasi tak berdasar dan serangan pribadi".
