Tangmo Nida Dipaksa Manager untuk 'Menghibur' Sebelum Terjatuh?

Tangmo Nida
Sumber :
  • IG @melonp.official

VIVA – Teman dekat mendiang aktris Tangmo Nida, Warinthorn Watsang atau Anna mendatangi kantor Wilayah 1 Kepolisian Provinsi di Bangkok pada Selasa 8 Maret 2022. Kedatangan Anna ke kantor polisi untuk memberikan pernyataan kepada penyidik terkait Tangmo Nida.

Rey Mbayang Nyaris Meninggal saat Diving di Papua, Tabung Oksigen Bocor dan Kejang-kejang

Misteri kematian Tangmo Nida yang jatuh di sungai Chao Phraya pada Kamis 24 Februari 2022 lalu masih menjadi tanda tanya bagi semua pihak. Terlebih alasan mengapa Tangmo Nida berada di kapal tersebut bersama dengan sang manager, Idsarin “Gatick” Jathusaksawat.

Pada Kamis 24 Februari, Tangmo Nida bersama dengan lima orang lainnya menggunakan speedboat di Sungai Chao Phraya dari Jembatan Krung Thon di Bangkok ke Jembatan Rama VII di Nonthaburi. Dia jatuh ke sungai dekat dermaga Pibul 1 di distrik Muang, provinsi Nonthaburi sekitar pukul 22.40 pada 24 Februari.

10 Aktor BL Thailand yang Mencuri Hati Penggemar: Aslinya Bukan Gay?

Selama beberapa pekan terakhir setelah jasad Tangmo Nida ditemukan, sejumlah orang berspekulasi apakah Tangmo Nida berada di kapal tersebut untuk 'menghibur' seseorang. Terkait hal itu, Anna teman dekat dari Tangmo Nida membantahnya.

Indonesia Mengalami Hampir 100 Ribu Serangan di 2023

Dijelaskan oleh Anna, Tangmo tidak pernah menerima uang jasa 'menghibur' tamu. Sebab, jika Tangmo Nida menerima tawaran untuk 'menghibur' kala itu tentu Tangmo Nida tidak akan memiliki hutang, kata Anna seperti dikutip dari laman Bangkok Post.

Di sisi lain, Anna juga mengungkap tidak bisa memberikan jawaban ketika ditanya apakah Tangmo Nida dipaksa ke speedboat itu untuk 'menghibur' seseorang. Sebab, kata Anna hanya orang lain yang bisa memberikan jawaban itu karena dia yang mengurusi pekerjaan untuk Tangmo Nida.

Lebih lanjut, Anna juga mengungkap sosok ini merupakan orang yang sangat dipercaya Tangmo Nida dan tidak pernah bertanya detail lain tentang apa yang harus dia lakukan. Meski Anna tidak menyebutkan nama orang tersebut, tetapi tidak sedikit dari publik yang berasumsi bahwa orang tersebut adalah manager Tangmo yakni Gatick.

Tangmo Nida diketahui sangat dekat dengan Gatick. Bahkan anak perempuan dari Gatick, Easter diangkat menjadi anak Tangmo Nida. Tangmo Nida memperlakukan anak Gatick layaknya seperti anak kandung. Tidak hanya itu saja, Gatick juga sering menggunakan barang-barang dari Tangmo Nida.

Sebelumnya, dalam acara talkshow yang ditayangkan di Channel 7 minggu lalu, mantan petugas polisi Cabang Khusus Santhana Prayoonrat mengatakan, dia tidak percaya aktris itu pergi untuk buang air di belakang speedboat, seperti yang telah dilaporkan secara luas, dan jatuh ke sungai. Dia telah mengetahui kemungkinan ada orang lain dalam kasus ini dan ada seorang tokoh senior yang menginap di hotel mewah di tepi sungai malam itu.

Lima pendamping Tangmo di kapal adalah manajernya Idsarin, Wisapat "Pasir" Manomairat, Nitas "Job" Kiratisoothisathorn, Tanupat "Por" Lerttaweewit, pemilik speed boat, dan Phaiboon "Robert" Trikanjananun, pengemudi.

Anna mengatakan Tangmo hanya tahu Idsarin. Dia sebelumnya tidak mengenal orang lain di speedboat. Dia menyarankan netizen untuk memeriksa mengapa beberapa foto di akun Instagram aktris itu telah dihapus dan apa komentar di bawah foto-foto itu.

Anna juga menolak untuk memberikan keterangan tentang keretakan antara dia dan ibu Tangmo, Panida Siriyuthaothin, dengan mengatakan dia masih menghormati wanita itu.

Ibunda Tangmo Nida, Panida sebelumnya mengatakan dalam sebuah wawancara dengan program Hone Krasae di TV Channel 3, dia memaafkan pemilik speedboat Tanupat dan pengemudi Phaiboon atas kematian putrinya, tetapi tidak dengan orang lain di kapal itu. Dia mengatakan akan menerima kompensasi dari Tanupat dan menyebutkan angka 30 juta baht.

Pernyataannya tentang besarnya kompensasi itu mendapat tanggapan yang mengejutkan dari netizen dan teman-teman Tangmo, dan kritik.

Mayjen Pol Udom Yomcharoen, wakil kepala Kepolisian Provinsi Wilayah 1, mengatakan pada hari Selasa bahwa Kapolri Jenderal Pol Suwat Jangyosuk akan bertemu dengan penyelidik polisi, petugas forensik dan lainnya untuk pengarahan tentang kemajuan dalam kasus tersebut pada hari Selasa.

Pertemuan itu diharapkan menjadi yang terakhir. Kepala kepolisian Thailand akan memberikan pedoman untuk menyimpulkan kasus ini setelah penyidik menjernihkan semua keraguan, kata Mayjen Pol Udom. Penyidik sendiri telah mengambil keterangan dari 71 orang, katanya.

Sebuah sumber polisi mengatakan para penyelidik akan menyimpulkan bahwa Tanupat dan Phaiboon telah bertindak sembrono dan menyebabkan kematian Tangmo Nida. Penyelidikan itu diperkirakan akan selesai pada hari Jumat, kata sumber itu.

Pol Gen Suwat sebelumnya mengatakan kematian aktris itu diduga kecelakaan, hal ini didasarkan dari bukti yang ada.

Media Thailand melaporkan, penyidik polisi dapat mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan terhadap salah satu penumpang kapal, Nitas, karena diduga membawa pulang sebotol anggur dan melemparkan gelas anggur ke Sungai Chao Phraya pada malam tragedi itu.

Mungkin saja tindakannya akan dianggap membantu atau mendukung orang lain untuk menyembunyikan kesalahan.

Sementara itu, Wisapat mungkin menghadapi tuduhan kecerobohan yang serupa dengan pemilik perahu dan pengemudi perahu. Saat diinterogasi, kelimanya tampak berusaha menutupi beberapa aspek. Penyelidik dapat mengambil pandangan bahwa mereka memberikan pernyataan palsu, menurut media Thailand.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya