Profil Gerald Sebastian, Suami Stafsus Presiden Ayu Kartika Dewi

Suami Ayu Kartika Dewi, Gerald Sebastian
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Kabar pernikahan salah satu Staf Khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi dengan pasangannya, Gerald Sebastian telah ramai menjadi pemberitaan. Momen berbahagia kedua insan tersebut pun menjadi sorotan, lantaran mereka menikah dengan status berbeda agama.

Istana: Isu Jokowi Masuk Bursa Calon Ketua Umum Partai Golkar itu Urusan Internal

Ayu Kartika Dewi yang merupakan seorang Muslim dan Gerald Sebastian yang beragama Katolik, melangsungkan pernikahan  pada Jumat, 18 Maret 2022 pukul 07.30 WIB.

Pada acara tersebut itu pun, terbagi dalam 2 prosesi yakni akad nikah dengan ijab kabul di depan penghulu serta pemberkatan di Gereja Katedral Jakarta di hadapan Uskup Kardinal Ignatius Suharyo.

Marhan Harahap Dihadang Hingga Meninggal, Jokowi Minta Aparat Keamanan Bertindak Humanis

Ayu Kartika Dewi selama ini dikenal sebagai salah satu sosok yang sangat peduli dengan isu pendidikan, toleransi dan keberagaman. Lantas, bagaimana dengan sosok Gerald Sebastian?

Jokowi Prihatin Sekaligus Berduka atas Insiden yang Menimpa Marhan Harahap di Sumut

Nama Gerald pun kini mendadak ikut ramai diperbincangkan. Pria lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) ini rupanya pernah sukses meraih predikat cumlaude saat lulus pada tahun 2015 silam.

Pernikahan staf khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi dengan Gerald Sebastian

Photo :
  • Tanggapan layar video YouTube

Cowok berambut gondrong ini juga merupakan salah satu pendiri dan pemegang jabatan Co-Founder dan Business Director platform ‘Kok Bisa’ yang dikenal sebagai startup media pendidikan di Indonesia.

Gerald juga diketahui pernah aktif di organisasi kampus yakni HMIK (Himpunan Mahasiswa Komunikasi) Universitas Indonesia pada 2013-2014. Gerald pun menjabat sebagai staf humas atau public relations di organisasi mahasiswa jurusan ilmu komunikasi.

Selain itu, Gerald juga merupakan ketua komunitas Parkour Jakarta untuk Chapter Kota. Keaktifannya di komunitas tersebut selama dua tahun yakni pada 2010-2012.

Tak cuma itu saja, relawan di komunitas Earth Hour Global (2011), YouTube Ambassador (2016-2017), dan YouTube Creator for Change (2018 hingga kini).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya