- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Nama Gary Iskak di industri hiburan Indonesia sudah tidak asing. Gary dikenal sebagai aktor yang membintangi sejumlah film bahkan sinetron Indonesia. Kabar terbaru, Gary Iskak kembali ditangkap usai diduga ada di dalam pesta narkoba dan sabu.
Gary Iskak ditangkap di Jalan pasir Putih, Kota Bandung, Senin malam 23 Mei 2022 bersama empat temannya.
Kabar penangkapan Gary Iskak telah dikonfirmasi Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo. Ia menyebut Gary ditangkap di kawasan Pasir Putih, Bandung, pada Senin 23 Mei 2022 malam.
Polisi juga menyebut barang bukti penangkapan Gary Iskak adalah narkoba jenis sabu. Gary dan empat orang temannya yang ditangkap dinyatakan positif sabu.
Berikut ini VIVA berikan informasi mengenai profil Gary iskak, aktor yang baru saja tertangkap karena kasus narkoba.
Gary Iskak Pemilik nama lengkap Gary Muhammad Iskak ini lahir di Jakarta pada 10 Juli 1973. Gary Iskak yang merupakan aktor keturunan Belanda ternyata memiliki ayah, yaitu Irwan Iskak diketahui mempunyai saudara kandung yang berlatar belakang sebagai bintang film, yakni Boy Iskak, Indriati Iskak, dan Alice Iskak.
Bahkan sang kakek, R. Iskak dikenal sebagai sutradara dan penggubah musik. Tak hanya Gary yang berkecimpung di dunia seni peran, tapi sang adik, Khiva Iskak juga merupakan seorang aktor,
Gary Iskak mulai dikenal publik setelah membintangi film-film box office seperti 30 Hari Mencari Cinta tahun 2004, Jatuh Cinta Lagi tahun 2007, D'Bijis tahun 2007, dan Merah Itu Cinta tahun 2007. Hingga saat ini, Gary Iskak telah membintangi 35 film layar lebar.
Selain itu, Gary Iskak juga pernah memenangkan penghargaan di Indonesian Movie Actors Award kategori pemeran pendukung pria terbaik dalam film D'Bijis.
Gary Iskak juga sempat di bui karena terlibat kasus narkoba. Ia ditangkap pada 21 September 2007.
Setelah itu ia mengalami sebuah kondisi terpuruk dan memutuskan untuk hijrah serta menjalani hidup dengan seorang istri, yaitu Rischa Iskak.
Kehidupan rumah tangga itu Gary Iskak dikaruniai dua orang anak, Muhammad Adilla Rafisya dan Taqya Zahra Mikaela Iskak.
