- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA Showbiz – Penyanyi legendaris Bob Tutupoly dikabarkan meninggal dunia pada hari ini Selasa, 5 Juli 2022 pukul 00.00 WIB. Sang penyanyi lawas tersebut menghembuskan napas terakhirnya di usianya yang ke-82 tahun di RS Mayapada.
Kondisi kesehatan Bob Tutupoly pada beberapa bulan terakhir ini diketahui memang menurun. Musisi kelahiran 13 November 1939 diduga menderita penyakit stroke hingga akhirnya meninggal dunia.
Jenazah penyanyi yang memiliki nama lengkap Bobby Willem Tutupoly ini rencanannya akan disemayamkan di Rumah Duka RS Siloam Semanggi, Jakarta.
Pelantun lagu “Widuri” yang sangat hit pada masanya tersebut memiliki karier yang panjang di dunia musik Tanah Air. Perjalanan musiknya sudah dimulai sejak tahun 1960-an bersama Pattie Bersaudara.
Riwayat penyakit Bob Tutupoly
Momen kebersamaan Fryda Lucyana bersama Bob Tutupoly
- Instagram frydalucyana
Beberapa bulan terakhir, sang penyanyi legendaris ini diketahui memang sedang dalam masa pemulihan dari beberapa penyakit yang dialami oleh orang yang sudah berumur. Namun untuk detail penyakitnya hingga saat ini masih belum diketahui dan belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak keluarga.
Stroke sendiri kondisi di mana ketika pasokan darah yang mengalir ke otak terganggu atau berkurang karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pembuluh darah yang pecah (stroke hemoragik). Dengan darah yang tersumbat itu, maka otak tidak akan mendapatkan aliran oksigen dan nutrisi, sehingga sebagian sel-sel pada area otak akan mati. Kondisi ini yang menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan otak tidak dapat berfungsi dengan baik karena telah rusak.
Namun sebelum meninggal penyanyi Yuni Shara sempat mengunjungi dan menjenguk mendiang Bob Tutupoly dan mengatakan bahwa ingatan sang penyanyi legendaris tersebut masih cukup tajam. Bahkan dirinya masih suka bernyanyi.
Terdapat beberapa faktor risiko stroke yang dialami oleh penderitanya, antara lain seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, penyakit jantung, sleep apnea dan orang yang pernah mengalami TIA atau serangan jantung sebelumnya.
Atau bisa juga karena faktor gaya hidup seperti merokok, kurang olahraga atau aktivitas fisik, mengonsumsi obat-obatan terlarang dan kecanduan alkohol.
Sementara faktor lainnya dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor bertambahnya usia yang membuat seseorang memiliki risiko stroke lebih tinggi dibandingkan orang yang usianya lebih muda.
