Jadi Buron Interpol, Ratu Kecantikan Myanmar Ditahan Bandara Thailand

Ratu kecantikan Myanmar, Han Lay.
Sumber :
  • Irrawaddy.

VIVA Showbiz – Ratu kecantikan penyandang gelar Miss Grand International Myanmar 2020, Han Lay ditahan di Bandara Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, pada Rabu 21 September 2022. 

Menko Luhut Siap Beri Insentif ke Apple Agar Mau Berinvestasi di RI

Pada 27 Maret 2022 lalu, setelah kudeta militer pada bulan Februari, Han Lay memohon kepada media di Thailand, tempat dia mengikuti kontes kecantikan, untuk meminta bantuan internasional demi menyelamatkan Myanmar dari rezim. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Sejak itu, dia tinggal di Thailand dan berbicara terang-terangan untuk menentang kudeta militer. Kemudian pada 18 September, Han Lay berangkat ke Vietnam untuk memperpanjang visa dan ditahan di bandara Thailand, saat kembali. 

Viral Turis Korea Dikecam Gegara Tindakan Tak Senonoh di Festival Kebudayaan Thailand

"Saya telah berada di Thailand selama hampir 2 tahun dan saya memperpanjang visa turis saya. Imigrasi Thailand memberi tahu saya bahwa lebih mudah untuk memperbarui visa saya jika saya meninggalkan Thailand sebentar dan masuk kembali. Saya pergi ke Vietnam tanpa masalah, tetapi ketika saya tiba kembali di bandara Thailand, saya diberitahu bahwa paspor saya ada dalam daftar Interpol dan terdaftar hilang," kata Han Lay berbicara pada Irrawaddy, dikutip VIVA, Jumat 23 September 2022. 

Penyesalan Bagas/Fikri Gagal Lolos ke Olimpiade 2024

"Saya mendengar bahwa Myanmar juga memberi tahu Vietnam bahwa paspor saya hilang dan saya ada dalam daftar Interpol sebagai buronan. Saya masih di Bandara Suvarnabhumi di Bangkok. Saya mengatakan pada (pihak berwenang Thailand) bahwa saya tidak akan terbang kembali ke Vietnam. Mereka tidak bisa memaksaku. Saya tidak tahu apa yang akan mereka lakukan," sambung dia. 

Wanita bernama asli Thaw Nandar Aung itu lebih lanjut menceritakan bahwa pihak otoritas Thailand, menginginkannya kembali ke Vietnam. Namun, paspornya terdaftar hilang dan dia akan dikirim kembali ke Myanmar. 

"Saya tidak bisa pergi ke Vietnam. Saya bersikeras tinggal di bandara untuk saat ini karena saya telah menghubungi (badan pengungsi PBB) UNHCR. Ia menghubungi imigrasi Thailand dan melaporkan kasus tersebut ke pemerintah Thailand," ungkapnya. 

Han Lay mengatakan, dia tiba-tiba dibawa ke pusat penahanan bandara. Setelah pihak imigrasi Thailand mengetahui identitas Han Lay, ratu kecantikan itu mengaku diizinkan tinggal dengan bebas. Namun, dia tetap tidak bisa pergi ke mana-mana. 

"Mereka menyita paspor saya dan membuntuti saya," paparnya.

Diketahui, polisi Myanmar melaporkan Han Lay ke pihak berwenang Thailand dan memasukkan namanya ke dalam daftar buronan Interpol. Han Lay didakwa atas pengkhianatan tingkat tinggi berdasarkan Pasal 121 [KUHP] dan diberikan surat perintah penggeledahan atas rumahnya.

Runner Up Miss Universe Myanmar 2020 itu dianggap berkhianat karena telah menyuarakan jeritan rakyat Myanmar yang mendapat kekejaman militer di negaranya. Han Lay menyampaikan hal tersebut setelah terpilih menjadi top 15 Miss Grand International 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya