Pengakuan Andien Susah Putus dari Mantan Pelaku KDRT, Alasannya Kasihan
- Instagram @andienaisyah
VIVA Showbiz – Belakangan ini memang marak pemberitaan KDRT alias tindak kekerasan dalam rumah tangga yang dialami oleh beberapa pasangan selebriti tanah air. Seperti yang terbaru dan masih hangat diperbincangkan yakni Lesti Kejora dan Rizky Billar.
Ramainya isu tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bagi yang sudah menikah maupun abusive relationship bagi mereka yang masih dalam status berpacaran, rupanya turut menyita perhatian penyanyi cantik Andien Aisyah hingga berpendapat dengan adanya isu tersebut.
Pasalnya, pemilik nama asli Andien Aisyah baru-baru ini membeberkan jika dirinya ternyata juga merupakan salah seorang korban tindak kekerasan yang dilakukan oleh mantan pacarnya sendiri. Meskipun kejadiannya sudah cukup lama, namun trauma tersebut pastinya sangat membekas pada penyanyi cantik satu ini.
Andien Aisyah
- Prambanan Jazz Festival 2022
Andien Aisyah yang belum lama ini berkesempatan menjadi bintang tamu dalam salah satu program talkshow di salah satu stasiun televisi swasta ini pun, membuat dirinya harus buka suara terkait kasus kekerasan yang tengah merebak di Indonesia ini.
Dirinya mengakui jika pernah menjadi korban kekerasan selama sembilan bulan selama berpacaran dengan mantan kekasihnya yang terdahulu. Meskipun kejadiannya sudah terbilang sangat lama, namun Andien baru bisa menceritakan hal buruk yang pernah menimpanya tersebut baru beberapa tahun belakangan ini.
"ini baru bisa cerita ya tiga taun terakhir, padahal kejadiannya sudah lama banget." ungkap Andien.
Dari situ Andien mulai menceritakan bagaimana awal dia menerima kekerasan dalam hubungan yang terbilang abusive relationship ini.
"Selama sembilan bulan aku pacaran, isinya memang lebih banyak berantemnya," kata Andien di program tersebut pada Senin 17 Oktober 2022.
Andien pun menjelaskan kekerasan apa saja yang ia alami saat itu. Mulai dari dicekik hingg dibeset dengan menggunakan pisau pun sudah dialaminya saat berhubungan dengan mantan kekasihnya itu.
"Dalam artian kita nggak bisa komunikasi dengan baik. Jadi saat dia marah, meluapkkan emosinya dengan kekerasan. Mulai dari tonjok, dicekik, dipukul pakar hard case gitar, dibeset pakai pisau," tambah Andien.
"Diturunin, kalau berantem di jalan tol, aku buka pintu mau guling-guling di jalan tol. Sampe segitunya," sambungnya lagi.
Andien Aisyah.
- Instagram @andienaisyah
Andien mengungkapkan jika dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk kabur dan menghidar, namun selalu saja tertangkap lagi.
"Itu kejadian dalam persekian detik. Jadi ada usaha untuk kabur, ada. Pernah kabur beneran pernah. Aku pernah lari. Tapi mobil dia lebih cepet, jadi ketangkep lagi," tuturnya dalam bincang-bincang pada program tersebut.
Sangat menyadari apa yang dilakukan kekasihnya saat itu sangatlah toxic, ia pun tak segan untuk meminta putus. Hanya saja selalu berujung balikan dengan sang mantan kekasih.
"Ulangi lagi, ulangi lagi. Aku coba flashback, sebenernya gak bucin juga. Karena enggak bener-bener balikan karena aku cinta banget sama dia, cuma lebih ke kasihan siapa yang nolongin dia selain gue. Walaupun harus mengorbankan diri," tegasnya.
Hingga suatu waktu Istri dari Irfan Wahyudi ini pun mengingat dengan apa yang dikatakan oleh orangtuanya. Dari situlah Andien sepenuhnya tersadar dan memilih untuk mengakhiri hubungannya tersebut.
penyanyi Andien
- instagram Andien
"Aku bohong terus ke orangtua. Selalu bilang kejedot, jadi berusaha sebisa mungkin ditutupin. Aku memang nggak pernah berkata jujur ke mamah, tapi suatu hari beliau bilang, 'Din kamu yakin bisa mengubah dia?' itu tiba-tiba," cerita Andien.
"Terus mikir, iya yah sulit juga. Mamah bilang dia itu bukan tanggung jawab kamu, tanggung jawab kamu itu diri kamu sendiri. Akhirnya aku minta putus, dia minta balikan, tapi aku kabur dan nggak respons chat dia," ungkapnya dengan tegas pada saat itu.
Andien berharap bagi semua yang sedang mengalami kekerasan agar lebih open minded. Dan agar bisa menjadi sebuah pembelajaran bagi perempuan-perempuan agar lebih berani untuk mempertahankan diri.
