- Vanity Fair
VIVA Showbiz – Rapper Kanye West mengatakan dia berniat mencalonkan diri sebagai presiden AS pada tahun 2024, meskipun menghadapi beberapa skandal atas perilakunya baru-baru ini.
Bintang yang secara resmi mengubah namanya menjadi Ye tersebut, memposting video logo kampanyenya ke media sosial, di samping keterangan bertuliskan Ye 24, melansir Page Six, Senin, 28 November 2022.
Dia juga mengaku telah meminta mantan Presiden AS, Donald Trump untuk menjadi wakilnya. West sebelumnya mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2020, tetapi kampanye itu gagal, hanya menarik 70.000 suara.
Kanye West
- pagesix.com
Klaim terbarunya muncul dalam sebuah video yang diposting setelah West terlihat di klub golf Mar-A-Lago milik Trump awal pekan ini, ditemani oleh Nick Fuentes, seorang nasionalis kulit putih terkemuka.
West mengatakan permintaannya untuk calon wakil presiden membuat Trump, yang baru-baru ini meluncurkan kampanye pemilihan ulangnya sendiri, "paling gelisah".
Dalam sebuah video berjudul "Pembicaraan Mar-A-Lago", West mengklaim: "Trump pada dasarnya mulai meneriaki saya di meja, memberi tahu saya bahwa saya akan kalah. Apakah itu pernah berhasil untuk siapa pun dalam sejarah?" tulisnya.
Trump pun turut mengunggah di Truth Social tentang pertemuannya dengan West. Dia mengatakan keduanya membahas politik "pada tingkat yang lebih ringan" daripada bisnis, dan bahwa West telah meminta saran dari Trump mengenai beberapa masalahnya.
Donald Trump dan Kanye West
- Vanity Fair
Trump menambahkan bahwa dia memberi tahu rapper itu "dia seharusnya tidak mencalonkan diri sebagai Presiden karena setiap pemilih yang mungkin Anda miliki harus memilih TRUMP."
Peluncuran kampanye West dilakukan saat sang rapper menghadapi sejumlah kontroversi yang merusak citranya. Dia memicu badai kritik setelah perhelatan Paris Fashion Week dengan mengenakan kaos bertuliskan slogan "White Lives Matter" - ungkapan yang diadopsi oleh supremasi kulit putih, yang mulai menggunakannya pada tahun 2015 sebagai tanggapan terhadap gerakan "Black Lives Matter".
West kemudian mengklaim pengkritiknya dibayar oleh komplotan rahasia orang-orang Yahudi, kiasan antisemitisme yang umum. Saat dia terus melontarkan komentar antisemit secara online dan dalam wawancara televisi, pria berusia 45 tahun itu diberhentikan oleh agen bakatnya, sementara perusahaan mode termasuk Gap, Adidas dan Balenciaga mengatakan mereka tidak akan lagi bekerja dengannya.
Musisi tersebut kemudian berkomentar bahwa dia telah kehilangan "dua miliar dolar dalam satu hari".
Tak sampai di sana, awal pekan ini, majalah Rolling Stone melaporkan klaim bahwa West telah menggunakan "pornografi, intimidasi, dan permainan pikiran" untuk menciptakan "lingkungan beracun" di antara karyawan Adidas yang mengerjakan sepatu bermerek Yeezy miliknya.
Perusahaan mengatakan bahwa pihaknya telah meluncurkan penyelidikan independen atas klaim tersebut.
Adidas bekerjasama dengan Yeezy milik Kanye West
- BBC.com
Ketika West mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2020, dia terlambat mengumumkan kampanyenya untuk muncul dalam pemungutan suara di setidaknya enam negara bagian.
Dia hanya mengadakan satu rapat umum, di mana dia menangis saat membahas aborsi, dan mendanai dua iklan televisi. Pada akhirnya, dia hanya terdaftar sebagai calon di 12 negara bagian AS.
Untuk tawarannya pada tahun 2024, rapper tersebut menyarankan agar dia mendaftarkan komentator sayap kanan, Milo Yiannopoulos sebagai manajer kampanyenya.
Seorang mantan editor di publikasi sayap kanan Breitbart, Yiannopoulos sebagian besar dijauhi oleh kaum konservatif arus utama setelah sebuah video muncul pada tahun 2017 tentang dirinya yang tampak memaafkan pedofilia. Dia mengatakan komentar itu adalah "humor tiang gantungan" dan menyatakan "jijik" pada pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
