GKR Hemas Bangga Kaesang dan Erina Gunakan Tradisi Jawa dalam Prosesi Pernikahan

Prosesi siraman Erina Gudono
Sumber :
  • Tayangan YouTube

VIVA Showbiz – Jelang akad nikah, Erina Gudono menjalani serangkaian prosesi pernikahan dengan adat istiadat Jawa. Salah satunya dengan melakukan upacara Siraman.

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

Upacara Siraman ini digelar di kediaman Erina di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DIY, Jumat 9 Desember 2022. Dalam prosesi Siraman ini ada tujuh orang sesepuh keluarga dan tokoh yang terlibat menuangkan air ke tubuh Erina.

Prosesi siraman Erina Gudono

Photo :
  • Tayangan YouTube
PKB dan Nasdem Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran, Kaesang Bilang Begini

Tujuh orang ini adalah ibunda Erina, Sofiatun Gudono; permaisuri Raja Ngayogyakarta Hadiningrat, GKR Hemas; permaisuri Paku Alam X, KGBRAy Paku Alam X, istri Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan sesepuh dari keluarga Erina lainnya.

Usai acara Siraman, GKR Hemas angkat bicara tentang pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang menggunakan adat dan tradisi Jawa.

PSI Buka Pendaftaran Bagi yang Ingin Maju Pilkada, Siapa Saja Bisa Ikut

Anggota DPD RI dari DIY ini mengungkapkan sebelum acara Siraman, pihak keluarga Erina sempat datang ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk melakukan konsultasi.

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas

Photo :
  • satu jam lebih dekat-tvOne

"Kemarin sudah ke Keraton Yogyakarta, menanyakan bagaimana prosesi yang benar untuk Siraman. Saya sudah banyak sekali memberikan informasi. Saya kira ini semua sudah berjalan sesuai (pakem Siraman yang ada)," ujar GKR Hemas.

GKR Hemas juga mengapresiasi pernikahan Kaesang dan Erina yang mau menggunakan adat tradisi Jawa. GKR Hemas menyebut dirinya bangga dengan generasi muda yang mau mempertahankan tradisi dan kebudayaan Jawa.

"Saya kira sudah sesuai keinginan kedua mempelai. Yang pertama bahwa mereka akan menjalankan prosesi secara adat, saya kira ini sangat luar biasa dan membanggakan untuk kita semua karena generasi muda masih menguri-uri (melestarikan) kabudayan (Jawa)," ucap GKR Hemas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya