Ashanty Takjub dengan Aksi 3 Ribu Lilin untuk Brigadir J, Ini Penjelasan Irma Hutabarat

Ashanty berbincang dengan Irma Hutabarat
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA Showbiz – Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih belum menemukan titik terang. Banyak masyarakat yang berharap agar kasus tersebut diungkap secara transparan agar pelaku dan semua orang yang terlibat dapat dihukum seberat-beratnya.

Jelang Putusan MK, Polisi Imbau warga Hindari Kawasan Monas hingga Merdeka Barat

Pada Agustus 2022 lalu, dalam rangka memperingati 30 hari meninggalnya Brigadir J, sejumlah kelompok masyarakat menggelar doa bersama di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Selain doa bersama, ada juga aksi menyalakan 3 ribu lilin sebagai bentuk dukungan untuk keluarga Brigadir J yang ditinggalkan. Scroll selanjutnya ya.

Salah satu selebriti Tanah Air yang terus mengikuti perkembangan kasus tersebut adalah Ashanty. Selain merasa takjub dengan aksi 3 ribu lilin itu, Ashanty bahkan mengaku sampai tidak bisa tidur karena kepikiran dengan berita-berita yang terus bermunculan.

Lebih dari 2 Ribu Aparat Tetap Dikerahkan ke MK Meski Relawan Prabowo-Gibran Batal Aksi

Ashanty

Photo :
  • IG @ashanty_ash

"Aku tuh jujur dari kasus ini ada sampai hari ini adalah salah satu netizen, pengamat juga, yang mungkin sampe tengah malem aku ngga lihat berita lain kecuali berita ini. Karena kita sebagai masyarakat akhirnya berspekulasi," kata Ashanty, mengutip YouTube Ngobrol Asix, Senin 9 Januari 2023.

Gibran Rakabuming Ikuti Arahan Prabowo Subianto Soal Pembatalan Aksi Damai di Gedung MK

Dalam podcastnya kali ini, Ashanty berbincang dengan Irma Hutabarat yang merupakan seorang jurnalis dan aktivis sosial. Irma Hutabarat adalah salah satu sosok yang meminta agar kasus kematian Brigadir J bisa segera terungkap secara transparan. 

Irma Hutabarat sekaligus menjadi sosok dibalik acara 3 ribu lilin yang diadakan untuk penghormatan kepada keluarga Brigadir J tersebut. Ashanty pun dibuat penasaran mengapa Irma begitu ingin mendampingi keluarga Brigadir J.

Ashanty berbincang dengan Irma Hutabarat

Photo :
  • Tangkapan layar

"Pada waktu tanggal 11 Juli peristiwa itu, waktu ibunya meratap dan menangis-nangis. Sama, saya tuh kayak bunda, gak bisa tidur malam-malam, terus kepikiran dan merasa nyesek aja melihat kehilangan yang begitu menyakitkan bagi seorang ibu," terang Irma Hutabarat.

Lebih lanjut, wanita 60 tahun tersebut menjelaskan, ia dan Brigadir J sama-sama berasal dari keluarga bermarga Hutabarat yang mana mereka masih dalam satu garis keturunan.

"Kebetulan saya juga Hutabarat. Jadi, kalau dalam adat Batak itu, Hutabarat itu, darahnya Yosua sama darah saya itu sama karena sama nenek moyangnya," tambahnya.

Ashanty berbincang dengan Irma Hutabarat

Photo :
  • Tangkapan layar

Maka dari itu, Irma Hutabarat merasa sangat terikat dengan keluarga Yosua hingga terus mendampingi mereka untuk mendapatkan keadilan. Aksi 3 ribu lilin yang dilakukannya itu pun bertujuan untuk memperingati 30 hari kepergian sang Brigadir.

"Jadi saya pertama kali melakukan kegiatan di Taman Ismail Marzuki untuk 3 ribu lilin itu, 30 hari kematian Yosua. Waktu itu, pas malam itu, Sambo jadi tersangka. Pas satu bulan," kata Irma.

Nalurinya sebagai seorang ibu juga menolak adanya kasus tersebut karena ia merasa Brigadir J diperlakukan secara tidak adil. Apalagi, melihat keluarga yang ditinggalkan begitu merasakan duka yang mendalam. Sehingga Irma dan perkumpulan marga Hutabarat mengadakan malam peringatan untuk menghormati Brigadir J.

"Selama satu bulan itu tersangkanya belum ada. Jadi, kita perasaannya sebagai seorang ibu, seorang netizen, itu seperti roller coaster, naik turun," tutur Irma Hutabarat.

"Jadi, saya bersama kumpulan Hutabarat, teman-teman aktivis, lalu beberapa ibu-ibu yang simpati, saya bilang, 'kita bikin aksi untuk mendoakan deh menyalakan lilin'," katanya lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya