- Noice
VIVA Showbiz – Ramai soal pembahasan childfree atau keputusan untuk tidak punya anak di media sosial gegara pendapat Gita Savitri, Deddy Corbuzier pun ikut menyoroti dan menanggapinya dengan diplomatis.
Menurutnya, ia tak bisa menyalahkan baik Gita Savitri maupun orang lain yang mempeributkan soal childfree tersebut yang belakangan ini menjadi isu hangat di pemberitaan.
Deddy Corbuzier
- Tangkapan layar
"Gue gak bisa nyalahin yang ribut, gue gak bisa nyalahin yang ngomong," ungkap Deddy Corbuzier, dikutip dari kanal YouTube-nya pada Senin, 13 Februari 2023.
Melihat dari orang yang memilih untuk childfree, Deddy Corbuzier menganggap bahwa orang tersebut bisa saja mulai jenuh mendengar pertanyaan ‘kapan punya anak’ yang terus menerus datang kepada mereka.
Dijelaskan oleh suami Sabrina Chairunnisa tersebut bahwa pandangan itu berdasarkan coping mechanism, suatu cara yang digunakan seseorang saat mereka dihadapkan pada situasi sulit untuk membantu mengatur emosinya. Dalam hal ini, pilihan untuk childfree mungkin menjadi cara mereka menghindari pertanyaan itu.
"Bisa juga terjadi orang ngomong seperti ini 'gue mending gak punya anak karena gak punya anak bisa buat gue lebih muda' karena coping mechanism, karena capek sama orang-orang Indonesia yang nanyain 'kapan punya anak'," jelas Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier.
- YouTube Deddy Corbuzier
Ayah Azka Corbuzier itu juga mengambil contoh kasus di mana banyak rumah kosong di Jepang saat ada pasangan yang meninggal. Mereka tidak memiliki keturunan untuk meneruskan kehidupan dan harta bendanya hingga rumah dibiarkan kosong.
"Di Jepang justru banyak rumah kosong, ketika orang tuanya meninggal, gak punya keturunan jadi rumahnya kosong," terangnya.
Jika di Jepang terdapat fenomena seperti itu, pilihan untuk childfree mungkin akan menjadi suatu masalah besar. Namun, berbeda dengan Indonesia, sehingga setiap negara disebutnya memiliki penyelesaiannya masing-masing.
Deddy Corbuzier
- IG @mastercorbuzier
"Jadi ketika anak tidak ada, itu jadi masalah sendiri. Jadi harusnya penyelesaian setiap negara berbeda. Kalau di Jepang teriak-teriak childfree bisa jadi masalah karena nanti tidak ada orang," terangnya lagi.
Jadi, menurut Deddy dalam bahasan soal childfree ini seharusnya tidak hanya membahas soal keputusan ingin punya anak atau tidak, karena hal itu menjadi ranah pribadi masing-masing orang. Melainkan alasannya yang harus didiskusikan.
"Jadi ngomongin childfree bukan cuma soal punya anak atau gak punya anak tapi alasan kenapa sampai tidak ingin punya anak, itu yang harus dibahas," pungkasnya.
