Influencer AS yang Tinggal di Bali Dapat Ancaman Penculikan dan Pembunuhan
- Tangkapan Layar: Instagram
VIVA Showbiz – Seorang influencer yang berasal dari Amerika Serikat pindah ke Bali pada tahun 2018 untuk mencari kedamaian dalam hidupnya. Namun, influencer bernama Alexandra Saper ini merasa tidak nyaman dalam satu tahun belakangan hidup di Bali.
Hal ini karena dia mendapat ancaman penculikan dan pembunuhan secara online dari orang yang tidak dikenal. Menjadi pemilik akun Instagram dengan lebih dari 100 ribu followers tentu saja ancaman online tersebut sudah biasa diterima oleh Alexandra.
Namun, ada seorang pria yang diklaimnya berasal dari Inggris secara konsisten mengancam akan segera menculik dirinya. Pria misterius tersebut juga menjelaskan secara gamblang detail rencana penculikan Alexandra Saper.
Pria itu bahkan menuliskan bahwa tubuh Alexandra Saper akan dimasukkan ke dalam koper saat penculikan nanti. Alexandra pun memperlihatkan ancaman penculikan dirinya dari pria misterius itu kepada Daily Mail.
"Kamu tidak akan pernah bisa lepas dariku. Aku akan menghabiskan waktu selamanya denganmu. Jika itu harus menculikmu, akan aku lakukan. Aku akan memasukkanmu ke dalam koper," tulis si penculik.
Alexandra sudah mencoba untuk memblokir pria misterius tersebut di media sosial, tapi si pria itu terus mencoba melayangkan ancaman lewat email. Alexandra menerima pesan menakutkan dari alamat email yang sama bisa mencapai 15 pesan setiap harinya.
Bahkan, si pelaku semakin brutal karena mengatakan bahwa dirinya akan segera terbang ke Bali untuk menculik influencer tersebut. Beberapa hari setelah pesan tersebut diterima, si pria mengirimkan foto di area dengan vila Alexandra.
"Aku sedih karena aku mengalami kecemasan dan serangan panik sekarang yang tidak pernah aku alami sebelumnya, ungkap Alexandra.
Saat ini, Alexandra Saper mengaku bahwa dirinya sedang bersembunyi dan mencari bantuan hukum. Dia bahkan sudah melaporkan masalah tersebut ke polisi di Indonesia, Amerika Serikat, dan Inggris.
"Aku akan melakukan semua yang aku bisa untuk menemukan keadilan dalam hal ini dan untuk meningkatkan kesadaran akan hal ini. Dan semoga berbagi langkah-langkah yang aku lalui untuk mendapatkan keadilan karena tidak semudah hanya pergi ke polisi," ungkap Alexandra.