Tio Pakusadewo Ungkap Sosok Teroris yang Membuatnya Bisa Ngaji dalam 2 Hari

Tio Pakusadewo
Sumber :
  • Instagram/pksdw

VIVA Showbiz – Aktor senior Tio Pakusadewo mempunyai cerita unik dan tidak akan pernah terlupakan ketika kembali dibui untuk kedua kalinya pada tahun 2020 lalu. Hal ini karena dia bertemu dan diajari mengaji oleh pelaku Bom Bali 1 tahun 2002, yaitu Ali Imron yang tidak dihukum mati. 

Dipenjara karena Narkoba, Chandrika Chika Ngaku Salah Pilih Teman

Ali Imron sendiri adalah napi teroris yang meledakkan bom di Bali pada 12 Oktober 2002. Serangan Bom Bali 1 merupakan salah satu teror yang paling mematikan di Asia Tenggara pada masa itu sampai membuat geger seluruh negeri. 

Sementara itu, Tio Pakusadewo sempat dua kali mendekam dalam penjara karena kasus narkoba pada tahun 2017 dan 2020. Namun dalam penjara kedua kalinya itu dia mendekam di rutan yang sama dengan Ali Imron yang dihukum penjara seumur hidup. 

Kondisi Terkini Chandrika Chika di Tahanan, Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Tio Pakusadewo

Photo :

"Kenapa sih orang ini (Ali Imron), kelihatan banget dia orang yang bebas masuk ke semua, dia napi juga. Anak-anak suka dateng,'om dicariin om','bilang aja gua tidur’,” ungkap Tio Pakusadewo saat akan bertemu dengan Ali Imron dilansir dari kanal YouTube TS Media. 

Dokter Boyke Sebut Perilaku Menyimpang Homoseksual Bisa Terjadi di Dalam Sel Tahanan

Tio Pakusadewo mengaku bahwa dirinya sempat ditanyakan oleh Ali Imron yang kerap disebut sebagai ustaz di rutan tersebut. "Orang-orang manggil dia Ustadz, gua males lah (pengen) tidur. Dua kali tiga kali datang, gak mungkin dia punya niat jahat," ungkap Tio.

Akhirnya setelah melewati banyak pertimbangan, Tio Pakusadewo memutuskan untuk menemui pria yang disebut ustaz oleh kalangan napi tersebut. "Ngobrol-ngobrol, ternyata dialah Ali Imron pelaku Bom Bali 1," bebernya.

Pengakuan tersebut membuat Luna Maya terkejut sebagai pemandu acara tersebut. Tio Pakusadewo menceritakan bahwa dirinya langsung berkenalan dengan Ali Imron saat itu juga. Bukan hanya itu, Tio bahkan ditanya apakah dirinya bisa ngaji atau tidak. 

"Bisa ngaji nggak?," ucapnya menirukan ucapan Ali Imron. "Nggak bisa, udah lupa betul," jawab Tio.

Sontak saja Ali Imron menawarkan dirinya untuk belajar ngaji dengan metode yang dipakainya dan hanya memerlukan waktu dua kali pertemuan saja. Tio mengaku bersedia untuk diajari mengaki dengan dilandasi rasa penasaran yang tinggi. 

Tio Pakusadewo

Photo :
  • Instagram/pksdw

"Jangan lama-lama, dua kali pertemuan. Penasaran kan gua, masa bisa sih dua kali pertemuan. Eh bener, dua kali pertemuan, gua mampu lagi untuk baca (Al-Qur'an), dan seterusnya hingga tiga pertemuan itu udah (bisa)," ungkapnya.

Pemenang Piala Citra tahun 1991 itu mengakui bahwa metode yang diterapkan Ali Imron cukup keren sehingga dia mudah memahaminya. "Keren lah metodenya, jadi itulah guru ngajiku Ali Imron," tuturnya.

Lebih lanjut, Tio Pakusadewo mengatakan bahwa Ali Imron sudah ditahan selama 17 tahun di sel tersebut sehingga dia sangat manusiawi. Dalam kesempatan itu, Ali Imron menyampaikan beberapa hal kepada Tio yang mengaku memiliki kesamaan. 

"Jadi gini mas, 'saya ini teroris dengan barang buktinya terbesar sepanjang ada terorisme di Indonesia, barang bukti saya tuh 2 TON TNT katanya. Jadi nggak yang bisa bilang saya bukan ahli bom, saya ahli bom yang paling ahli di Indonesia" kata Tio menirukan Ali Imron. 

"Terus bedanya sama aku," tanya Tio kepada Ali Imron. "Tipis mas, aku ahli bom, sampean ahli bong (narkoba)," ujarnya berseloroh. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya