Korban Dugaan Pemerkosaan oleh Taeil Eks NCT Ternyata Berkewarganegaraan Asing
- Instagram/taeil__moonis
Korea Selatan, VIVA – Berita mengejutkan datang dari mantan anggota NCT, Taeil, yang kini menghadapi tuduhan serius terkait kasus pemerkosaan. Korban dalam kasus ini kabarnya adalah seorang wanita berkewarganegaraan asing.
Awalnya, SM Entertainment, agensi yang menaungi Taeil, mengumumkan bahwa ia keluar dari grup tanpa menyebutkan detail pelanggaran yang dilakukan. Namun, belakangan diketahui bahwa dugaan pelanggaran tersebut berkaitan dengan kejahatan seksual yang melibatkan lebih dari satu orang. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
Dilansir dari Koreaboo, pada tanggal 7 Oktober 2024, media lokal Korea melaporkan bahwa Taeil telah diperiksa oleh polisi terkait dugaan pemerkosaan dengan pemberatan. Kasus ini terjadi beberapa waktu sebelumnya, di mana Taeil diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang wanita yang dalam keadaan mabuk.
Teil juga diduga tidak sendirian, ia melakukan aksi tersebut bersama dua orang temannya yang bukan selebriti dan ikut terlibat. Laporan terbaru menyebutkan bahwa korban adalah seorang wanita asing, yang menepis rumor sebelumnya bahwa korban adalah laki-laki.
Tuduhan yang dikenakan kepada Taeil dalam hukum Korea dikenal sebagai "Special Quasi-Rape". Istilah "special" menunjukkan bahwa kasus ini dianggap lebih berat karena melibatkan lebih dari satu orang. Sedangkan kata "quasi" mengacu pada kondisi korban yang tidak sadar atau tidak dapat memberikan perlawanan saat tindakan kejahatan terjadi. Dalam istilah hukum internasional, tindakan ini paling mirip dengan pemerkosaan dengan pemberatan (aggravated rape).
Kasus ini kini telah diserahkan ke Kejaksaan Pusat Seoul setelah melalui proses penyelidikan awal oleh Kepolisian Bangbae. Hingga saat ini, Taeil belum dipanggil untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Banyak netizen yang berspekulasi bahwa Taeil dan teman-temannya mungkin mengira bahwa mereka bisa lolos dari hukuman karena korban adalah orang asing. Namun, kasus pemerkosaan dengan pemberatan adalah salah satu pelanggaran berat yang diatur ketat oleh hukum.
Jika Taeil terbukti bersalah atas tuduhan ini, ia bisa menghadapi hukuman penjara lebih dari tujuh tahun. Hingga kini, SM Entertainment masih belum memberikan pernyataan rinci terkait kasus ini dan hanya menyebut bahwa "kasus ini masih dalam proses penyelidikan."