Paula Verhoeven Bongkar Kisah Pilu Usai Cerai dari Baim Wong
- VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar
Jakarta, VIVA – Paula Verhoeven akhirnya buka suara mengenai perceraiannya dengan Baim Wong. Sang model yang kini telah resmi menyandang status janda, mengungkap sisi emosional perjalanannya pasca-putusan cerai yang diketok Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada Rabu, 16 April 2025 lalu.
Putusan tersebut turut mencantumkan tudingan bahwa Paula berselingkuh, yang kemudian dibantah keras olehnya. Merasa nama baiknya tercemar, Paula melaporkan majelis hakim yang menangani perkaranya ke Komisi Yudisial atas dugaan pelanggaran kode etik. Ia menegaskan bahwa langkah ini diambil demi melindungi masa depan anak-anaknya dari narasi negatif yang beredar luas. Scroll lebih lanjut ya.Â
Dalam sebuah wawancara eksklusif di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Paula tampil bersama kuasa hukumnya dan membagikan kisah mengharukan tentang hubungannya dengan kedua anaknya, Kiano dan Kenzo.
Ketika Denny Sumargo menanyakan kondisi hubungan Paula dengan buah hatinya, ia menjawab singkat namun bermakna, "Aman, mereka happy." Namun di balik jawaban itu, tersimpan kisah yang tak mudah.
Paula menceritakan bahwa sebelum perpisahan, ia sangat dekat dengan anak-anaknya, bahkan hampir 24 jam bersama mereka. Namun perubahan drastis terjadi usai dirinya menjalani ibadah umrah pada September lalu, saat anak-anak dititipkan kepada Baim. Sepulang dari tanah suci, Paula mendapati anak-anaknya enggan tidur bersamanya.
"Itu berlanjut sampai delapan bulan. Aku cuma bilang, 'Kok berubah ya? Ada apa ya?' Tapi aku nggak bisa nanya ke anak, karena aku nggak mau bikin mereka terbebani," ungkap Paula lirih.
Meskipun merasa patah hati, Paula tidak ingin merebut hak pengasuhan dengan cara memaksa. Ia memilih untuk bersabar, bahkan rela hanya bisa bertemu anak-anaknya selama lima sampai sepuluh menit di sekolah. Momen-momen singkat itulah yang ia abadikan lewat video, sebagai pelipur lara saat malam tiba dan rindu kembali menghampiri.
Paula Verhoeven
- VIVA.co.id/Isra Berlian
"Tiap hari aku ke sekolah entah lima sampai sepuluh menit, aku selalu muncul. 'Kiano, Mama bawa mi', itu aku usaha terus," ucapnya sambil terisak. Paula bahkan menyampaikan kepada guru anaknya bahwa meski hanya lima menit, itu lebih berarti dari 23 jam 55 menit yang tak bisa ia habiskan bersama sang anak.
"Justru yang lima menit itu mereka akan terkenang," tutur sang guru, sebuah kalimat yang begitu membekas di hati Paula.
Tangisnya pecah ketika menceritakan bahwa meski Kiano belum mau mendekat, ia tetap setia hadir membawa makanan kesukaan anaknya.
"Ya udah kalau Kiano belum mau sama Mama, nggak apa-apa sayang. Mama cuma mau bawa mie, bawa cokelat, bawa buah. Itu aja yang bisa Mama lakuin," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Denny Sumargo kemudian menyinggung soal hak asuh anak, yang saat ini berada dalam sistem co-parenting atau pengasuhan bersama antara Paula dan Baim. Meski menerima sistem ini, Paula tetap menginginkan keadilan terkait hak asuh secara hukum.
"Saya setuju dengan co-parenting. Tapi untuk hak asuh, saya kembalikan ke keadilan. Harusnya hak asuh ini jatuh ke tangan siapa, itu aja," ujar Paula.