Musisi Muda Gabungkan Musik Rock dengan Gamelan

penyanyi Riki Putra
Sumber :
  • dok.ist

VIVA – Perkembangan musik di Tanah Air semakin dinamis dan bervariasi, buktinya semakin banyak musisi Indonesia yang kreatif. Sayangnya, hal tersebut tidak dibarengi dengan minat pada musik tradisional.

Begini Kisah Seorang Pria Yahudi Masuk Islam Gegara Gamelan Indonesia

Musisi muda asal Balikpapan, Riki Putra, menyayangkan generasi muda sekarang masih lebih mengidolakan musik budaya luar negeri ketimbang tradisional. Kepedulian Riki Putra pada alat musik gamelan dan kecintaannya akan musik rock, memantapkan pilihannya sebagai pemain musik dengan genre rock-gamelan yang telah dituangkannya dalam album “Gamelan Rules".

Uniknya, keinginan Riki Putra memilih genre rock-gamelan justru muncul saat ia masih kuliah di Musician Institute, Amerika. Gamelan Rules sendiri sempat ia tampilkan di Yogyakarta dan ditonton ribuan orang.

Pemuda Asal Boyolali Sukses Tekuni Usaha Produksi Gamelan

Di mata Riki Putra, masih banyak peluang yang bisa dikembangkan pada musik tradisional, asalkan kreatif.

“Jangan sampai musik tradisional kita tergerus jaman, apalagi musik luar kini cepat sekali perkembangannya. Kita harus bangga dengan budaya lokal dan jangan malu untuk memperdengarkannya ke manca negara”, ujar Riki Putra melalui siaran persnya kepada VIVA, Selasa 13 Maret 2018.

Potret Rumah Peninggalan Mbah Maridjan Sekarang Jadi Museum

Gamelan Riki Putra

Riki merasakan kepuasan tersendiri dengan memadukan gamelan dan musik rock.

“Memainkan musik rock yang dipadukan dengan gamelan mempunyai nilai tambah tersendiri. Musik rock itu sudah ramai dan peminatnya banyak, nah, gamelan itu alat musik yang sempurna dan elegan, jadi bisa dibayangkan seperti apa megah dan menariknya ketika mendengarkan rock-gamelan,” ujar Riki.

Demi menunjukkan rasa cintanya pada budaya Indonesia, tidak hanya konsep rock-gamelan yang dipilihnya sebagai musisi, Riki Putra juga membuka usaha bisnis kemeja jeans yang dipadukan dengan batik yang diberi nama Samskara.

“Intinya, Indonesia itu punya ribuan nilai budaya yang bisa dikembangkan, namun pada kenyataannya, justru orang luar negeri yang memiliki minat kepada budaya Indonesia. Terbukti ketika aku mulai populerkan batik Samskara saat masih kuliah di Amerika. Aneh kalau di dalam negeri kita malah gak peduli sama budaya kita, padahal Indonesia kaya akan berbagai budaya", tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya