Anneke Gronloh, Penyanyi Belanda Kelahiran Indonesia Meninggal Dunia
VIVA – Salah satu penyanyi Eurovision pertama Belanda telah meninggal dunia. Anneke Gronloh, yang lahir di Tondano, Sulawesi Utara, meninggal Jumat lalu di rumahnya di selatan Prancis. Dia berusia 76 tahun.
Sepanjang kariernya selama 58 tahun Anneke Gronloh menjadi salah satu penyanyi favorit di negaranya. Ia lahir pada tahun 1942 di Tondano, Indonesia. Setelah pindah ke Belanda, ia menunjukkan bakatnya dan menang pertama kalinya di usia 17 tahun.
Dia tidak perlu menunggu lama untuk menjadi terkenal. Lagu Brandend Zand dirilis pada 1962 dan menduduki tangga lagu teratas selama lebih dari 30 minggu. Lagu ini adalah single terlaris Belanda sepanjang masa, terjual lebih dari 3,5 juta kopi.
Nama Gronloh semakin dikenal setelah dua histnya Paradiso dan Soerabaja, sebuah lagu yang dinamai dari nama kota Indonesia. Di puncak ketenarannya, penyiar Belanda meminta Gronloh untuk mewakili negaranya di Kontes Lagu Eurovision 1964 di Kopenhagen. Meskipun manajemennya menyarankan dia untuk tidak pergi, Gronloh bersikeras membela negaranya.
Anneke Gronloh melanjutkan kariernya dalam repetoire yang kurang komersial. Dia tidak mencetak banyak hits besar di negara asalnya setelah 1965. Namun, nama dia sangat dikenal di luar negeri. Dia mencetak dua single #1 di Yugoslavia, ketika dia menyanyikan Wladimir dan Ximeroni dalam bahasa Serbia.
Hits terakhirnya di Belanda dimulai pada 1986. Dia menandatangani kontrak baru dengan perusahaan rekaman lamanya dan itu ternyata sukses.
Anneke Gronloh kemudian dipilih oleh orang-orang Belanda sebagai Singer of the Century. Dia menerima penghargaan karena menjadi artis paling dicintai di abad ke-20. Setelah kehormatan itu, Gronloh terus bernyanyi selama 17 tahun. Dia pensiun pada 2017 setelah berurusan dengan masalah paru-paru yang parah untuk sementara waktu.
Anneke Gronloh meninggal dengan tenang di Prancis Jumat lalu. Laporan mengatakan dia akan dimakamkan di negaranya. (ase)
